Skip to main content

Dewan Direksi PT MRT Jakarta (Perseroda) Tinjau Area KBT Fase 1 MRT Jakarta

Paparan 9 proyek TOD
Dewan Komisaris dan direksi sedang mendengarkan sambutan dari Direktur Utama PT MRT Jakarta (Perseroda) William Sabandar. Foto oleh PT MRT Jakarta (Perseroda)/Irwan Citrajaya. 

Pada Kamis (27-5-2021) lalu, Dewan Komisaris PT MRT Jakarta (Perseroda) berkesempatan meninjau langsung tiga area besar pengembangan kawasan berorientasi transit (transit oriented development), yaitu Dukuh Atas, Blok M—Sisingamangaraja, dan Lebak Bulus dari lima titik KBT sepanjang koridor fase 1 MRT Jakarta, yaitu Dukuh Atas, Istora—Senayan, Blok M—Sisingamangaraja, Fatmawati, dan Lebak Bulus. Kunjungan dihadiri oleh seluruh Direksi PT MRT Jakarta, Dewan Komisaris dan Direksi PT ITJ, dan Direksi PT MITJ.

Kunjungan dimulai dengan mendengarkan paparan terkait pengembangan kawasan berorientasi transit MRT Jakarta, termasuk beberapa proyek yang termasuk di dalamnya seperti pembangunan transit plaza dan JPO Poin Square, hunian terjangkau, transit plaza, taman, interkoneksi, transport hub, hingga jembatan penyeberangan multiguna, di kantor pusat PT MRT Jakarta (Perseroda) di Gedung Wisma Nusantara, Jakarta Pusat, dilanjutkan dengan kunjungan lapangan. 

“Kami dari Dewan Komisaris hari ini meninjau langsung beberapa proyek sesuai arahan Gubernur DKI Jakarta di lima kwasan TOD. Ini merupakan gagasan gubernur yang sebelumnya pembangunan kita berorientasi mobil, sekarang menjadi TOD,” ungkap Komisaris Utama PT MRT Jakarta (Perseroda) Muhammad Syaugi. “Jadi, kami berharap agar masyarakat nantinya akan lebih banyak lagi menggunakan transportasi umum khsusnya MRT Jakarta,” lanjut ia. Syaugi menambahkan bahwa dengan adanya kawasan TOD ini, masyarakat bisa mencapai tempat tujuan dengan cepat. “Di sekitar stasiun juga akan dibangun tempat-tempat transit seperti di sini akan dibangun jembatan langsung menuju Stasiun Lebak Bulus Grab sehingga memudahkan masyarakat apabila ada fasilitas yang nyaman,” pungkas ia. Ia juga menyadari bahwa pekerjaan ini tidak mudah dan membutuhkan dukungan serta kerja bersama dan kolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk masyarakat.

Tinjauan di LBB Grab
Dewan Komisaris menyimak penjelasan terkait pengembangan kawasan TOD di Stasiun Lebak Bulus Grab. Foto oleh PT MRT Jakarta (Perseroda)/Irwan Citrajaya. 

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah menunjuk PT MRT Jakarta (Perseroda) menjadi pengelola kawasan berorientasi transit di lima titik di sepanjang koridor fase 1 MRT Jakarta. PT MRT Jakarta (Perseroda) juga telah membentuk anak usaha untuk mengelola kawasan tersebut, yaitu PT Moda Integrasi Transportasi Jabodetabek (MITJ) dan PT Integrasi Transit Jakarta (ITJ). Kedua anak usaha ini nantinya akan mengelola estate management dan pembangunan sarana prasarana publik misalnya akses antara stasiun MRT Jakarta dan gedung-gedung di sekitarnya, kegiatan komersial di ruang publik radius hingga 700 meter dari stasiun MRT Jakarta, hingga pembangunan ruang usaha dan hunian terjangkau, yang tujuannya untuk perbaikan livelihood masyarakat dan keterangkutan (ridership).

Realisasi TOD ini bersifat jangka menengah dan panjang. Meski demikian, PT MRT Jakarta (Perseroda) memiliki proyek jangka pendek di kawasan tersebut sehingga manfaatnya dapat segera dirasakan oleh masyarakat, seperti yang terlihat di area Dukuh Atas saat ini. PT MRT Jakarta (Perseroda) sangat mendukung kolaborasi dan kerja bersama baik antardivisi di PT MRT Jakarta (Perseroda) dan anak usahanya maupun dengan badan usaha milik daerah dan negara lainnya, termasuk pihak swasta. Melalui pembangunan kawasan berorientasi transit, PT MRT Jakarta (Perseroda) hadir dan berkontribusi terhadap hadirnya ruang publik baru yang lebih nyaman bagi masyarakat pengguna MRT Jakarta dan lebih banyak ruang terbuka hijau.

Penulis: Nasrullah.