Skip to main content

Per 25 Juli, Pembangunan Fase 2A CP 201 Capai 19,587 Persen

pengecoran roof slab
Pekerja sedang mengecor roof slab Stasiun Monas. Foto oleh PT MRT Jakarta (Perseroda)/Irwan Citrajaya. 

Pekerjaan pembangunan CP 201 fase 2A MRT Jakarta berjalan sesuai rencana. Per 25 Juli 2021, perkembangan pembangunan telah menyelesaikan 19,587 persen pekerjaannya. Saat ini, pembangunan Stasiun Monas telah masuk ke tahap pekerjaan konstruksi launching shaft mesin bor terowongan (tunnel boring machine) dan chemical grout di gardu induk (receiving substation/RSS) Monas.

Sedangkan di Stasiun Thamrin, pekerjaan yang sedang dilakukan meliputi persiapan launching shaft Stasiun Bundaran HI, sheet pile removal di Jalan M.H. Thamrin, pekerjaan D-Wall arrival shaft, jet grout, dan pekerjaan king post atau penyangga sementara dinding stasiun, Launching shaft merupakan area tempat memasukkan mesin bor terowongan.

PT MRT Jakarta (Perseroda) juga telah menyelesaikan pembangunan pusat informasi masyarakat (visitor center) di area pembangunan Stasiun Monas. Pusat informasi masyarakat tersebut akan berfungsi sebagai media center dan menyajikan sejumlah informasi seperti maket MRT Jakarta Fase 2, temuan cagar budaya selama pembangunan fase 2, dan video profil MRT Jakarta.

Stasiun Thamrin merupakan salah satu stasiun di fase 2A MRT Jakarta. Stasiun ini akan menjadi stasiun terpanjang, yaitu sekitar 410 meter dengan struktur bangunan dua lantai di bawah tanah. Stasiun ini juga akan menjadi pertemuan jalur timur—barat. Stasiun Monas adalah stasiun yang terintegrasi langsung dengan kawasan Taman Monas. Kedua stasiun ini ditargetkan selesai pada Maret 2025.

Pekerjaan pembangunan fase 2A juga terus dipercepatan. Pada Selasa, 20 April 2021 lalu, juga telah dilakukan penandatanganan paket kontrak (contract package) CP 203 yang akan mengerjakan dua stasiun bawah tanah, yaitu Stasiun Glodok sepanjang 240 meter dan Stasiun Kota sepanjang 411,2 meter serta terowongan bawah tanah mulai dari Mangga Besar sampai Kota Tua sepanjang 1,4 kilometer. Total nilai kontrak sekitar Rp4,6 triliun dengan masa konstruksi selama 72 bulan (September 2021— Agustus 2027).

Fase 2A MRT Jakarta akan menghubungkan Stasiun Bundaran HI hingga Kota sepanjang sekitar 5,8 kilometer dan terdiri dari enam stasiun bawah tanah, yaitu Thamrin, Monas, Harmoni, Sawah Besar, Mangga Besar, Glodok, dan Kota. Fase 2A tersebut dibagi menjadi dua segmen, yaitu segmen satu Bundaran HI—Harmoni yang ditargetkan selesai pada Maret 2025, dan segmen dua Harmoni—Kota yang ditargetkan selesai pada Agustus 2027. Fase 2B MRT Jakarta yang rencananya melanjutkan dari Kota sampai dengan Depo Ancol Barat masih dalam tahap studi kelayakan (feasibility study). Fase 2 MRT Jakarta akan dibangun dengan biaya sekitar Rp22,5 triliun melalui dana pinjaman kerja sama antara Pemerintah Indonesia dan Jepang. 

Berbeda dengan fase 1, fase 2 dibangun sekaligus dengan membangun kawasan stasiun dengan konsep kawasan berorientasi transit (transit oriented development). Pembangunan dengan konsep ini tidak hanya menyiapkan infrastruktur stasiun MRT Jakarta saja, namun juga kawasan sebagai paduan antara fungsi transit dan manusia, kegiatan, bangunan, dan ruang publik yang akan mengoptimalkan akses terhadap transportasi publik sehingga dapat menunjang daya angkut penumpang. 

Penulis: Nasrullah.