Skip to main content

Layanan Bus PPD Sumbang Tiga Persen Angka Keterangkutan Stasiun Lebak Bulus Grab

Image
PPD
Penumpang bus yang turun langsung menuju ke eskalator Stasiun Lebak Bulus Grab. Foto oleh PT MRT Jakarta (Perseroda)/Irwan Citrajaya. 

Waktu menunjukkan pukul 06.50 WIB saat bus mulai bergerak perlahan. Hanya ada lima orang yang mengisi dari sekitar 46 kursi di dalam bus itu. Udara di dalam bus terasa sejuk dengan suhu sekitar 240C. Saat mulai menyusuri jalan dari halte bus Scientia Square Park menuju akses tol Serpong--Jakarta, satu persatu penumpang naik dan mengetap kartu uang elektroniknya untuk melakukan pembayaran. Sekitar 30 menit menyusuri jalan raya, seluruh kursi penumpang telah terisi penuh. Tulisan bergerak (running text) berwarna merah MRT Lebak Bulus di kaca depan bagian atas bus terlihat jelas.

Bus kemudian masuk ke jalan tol menuju Jakarta dan mengakhiri perjalanannya di Stasiun Lebak Bulus Grab. 95 persen penumpang bus yang turun langsung berpindah ke akses eskalator naik menuju area beranda peron (concourse) dan melanjutkan perjalanan dengan ratangga. 5 persen penumpang lainnya sudah turun di sekitar Jalan Kartini, Lebak Bulus, tepat di seberang stasiun. Waktu perjalanan sekitar 1 jam 10 menit.

Suasana pagi itu merupakan gambaran suasana sehari-hari bus PPD tujuan Stasiun Lebak Bulus Grab beroperasi. Sebagai salah satu operator bus pengumpan, bus PPD memegang peranan penting dalam menciptakan sebuah ekosistem first and last mile mobilitas masyarakat pengguna transportasi publik. Tiga persen pengguna layanan MRT Jakarta yang naik dari Stasiun MRT Jakarta dikontribusikan dari layanan tiga unit bus PPD.

Image
PPD
Suasana di dalam bus. Udara yang sejuk memungkinkan penumpang untuk beristirahat dengan nyaman. Foto oleh PT MRT Jakarta (Perseroda)/Irwan Citrajaya. 

Salah satu penumpang bus pagi itu menyampaikan alasannya mengapa memilih menggunakan layanan bus PPD. “Lebih kepada penghematan, sih, daripada naik mobil pribadi. Bayar parkir, tol, bahan bakar dan nggak bisa istirahat di jalan,” ujarnya. Ia enggan menyebutkan namanya. “Selain itu, jadwal bus PPD sesuai dengan jadwal kerja saya. Tidak terlalu pagi atau siang,” tambahnya. “Dan, layanan yang paling saya sukai ialah ada grup percakapan ponsel yang dibuat oleh pihak pengelola bus PPD dan diisi oleh penumpang. Jadi, kita selalu bisa tahu posisi bus, secara real time karena pengemudi bus selalu update di grup,” ungkapnya. Bahkan, lanjut ia, kadang penumpang di grup bisa menyampaikan sedang menunggu di lokasi tertentu sehingga pengemudi bus bisa tahu akan ada penumpang berikutnya.

“Sebagai operator layanan transportasi publik, PPD selalu tertantang untuk mengikuti tren dan berinovasi agar pelanggan kami mendapatkan kemudahan saat menggunakan layanan kami. Salah satunya, membuat grup percakapan yang dapat diikuti oleh siapapun yang membutuhkan,” jelas Direktur Utama Perum PPD Pande Putu Yasa. “Pramudi (pengemudi bus) ada di grup tersebut sehingga secara interaktif dapat memberikan informasi real time tentang posisi dan jadwal operasional bus,” terangnya. “Kerja sama dengan MRT Jakarta juga menjadi bukti komitmen kami untuk mendukung sistem transportasi publik terintegrasi di Jabodetabek,” jelasnya.

Perum PPD menyediakan tiga unit bus yang melayani jalur dari Halte Bus Scientia Square Park, Gading Serpong menuju Stasiun Lebak Bulus Grab mulai pukul 05.50 WIB, 06.50 WIB, dan 08.00 WIB dan arah sebaliknya dimulai pada pukul 17.00 WIB, 18.00 WIB, dan 19.15 WIB dengan tarif per perjalanan Rp25 ribu. Bus yang digunakan juga telah menerapkan protokol kesehatan sesuai dengan aturan yang berlaku dalam angkutan umum serta menyediakan fasilitas penyimpanan sepeda lipat sehingga mendukung upaya last and first mile mobilitas masyarakat. Penumpang dapat mengetahui informasi jadwal dan posisi bus terkini melalui nomor whatsapp Perum PPD: 08111-9500-55.

Direktur Operasional dan Pemeliharaan PT MRT Jakarta (Perseroda) Muhammad Effendi menyampaikan bahwa MRT Jakarta tidak bisa bekerja sendiri dalam upayanya mendorong lebih banyak lagi masyarakat menggunakan transportasi publik. “Kami sangat mengapresiasi rekan-rekan mitra feeder yang telah membawa penumpang ke stasiun MRT Jakarta. MRT Jakarta tidak berarti apa-apa dengan 16 kilometer yang hanya ada di pusat kota. Berkolaborasi dengan mitra feeder akan memberikan kemudahan bagi masyarakat yang ingin menggunakan transportasi publik dalam mobilitas hariannya,” pungkas Effendi.

Dalam laju bus menuju atau meninggalkan Jakarta, penumpang di dalam bus memiliki waktu untuk beristirahat atau menikmati waktunya tanpa harus bersusah payah di kendaraan pribadinya. Waktu yang dihabiskan dalam perjalanan mungkin tidak jauh berbeda dengan berkendara pribadi, namun kualitas hidup yang didapat dengan sejenak duduk beristirahat dalam keheningan, sejuknya pendingin udara, dan mungkin obrolan dengan kenalan baru seperti memberikan suntikan kesegaran sebelum bertemu keluarga di rumah setelah bekerja seharian.