Skip to main content

5.905 Orang Hadiri TOD Forum Pertama di Indonesia

Image
Gub Anies
Gubernur Anies Baswedan saat membuka TOD Forum 2022. Foto oleh PT MRT Jakarta (Perseroda)/Farhan

PT MRT Jakarta sukses menggelar TOD Forum pertama di Indonesia. Tercatat, 5.905 orang hadir dalam gelaran dua hari, yaitu Kamis—Jumat, 7—8 Juli 2022, yang digelar secara hybrid. Dari jumlah total tersebut, 1.258 orang datang secara langsung ke lokasi acara di Menara Mandiri dan 4.647 orang lainnya hadir secara daring. 30 pembicara ahli hadir dalam tujuh panel diskusi besar. Selain itu, sembilan penandatanganan kerja sama dalam berbagai bidang terkait pengembangan kawasan berorientasi transit antara pemerintah Indonesia dan pihak swasta dalam dan luar negeri berhasil dilakukan. TOD Forum juga menampilkan berbagai gerai dan sesi diskusi terpisah dengan 15 pemateri dan 127 peserta langsung.

“TOD Forum ini merupakan puncak dari rangkaian TOD Fair 2022 yang telah berlangsung sejak 12 Juni lalu dengan berbagai kegiatan menarik seperti kompetisi foto terkait topik kawasan berorientasi transit, Instagram reels, sketsa kawasan berorientasi transit, jelajah kawasan TOD, hingga kompetisi esai bagi jurnalis,” ungkap Direktur Pengembangan Bisnis PT MRT Jakarta (Perseroda) Farchad Mahfud saat penutupan acara. “TOD Forum ini bertujuan untuk mempertemukan berbagai pihak yang dapat mendorong perubahan wajah Jakarta melalui pembangunan berorientasi transit, mulai dari pemerintah, pengembang, praktisi profesional, calon investor, konsultan, arsitek perancang kota, akademisi, hingga masyarakat umum,” lanjutnya.

Beragam topik, ujar ia, yang disampaikan seperti perkembangan pembangunan infrastruktur kawasan berorientasi transit di Jakarta, investasi dan peluang bisnis dalam kawasan berorientasi transit, pembiayaan dalam pengembangan kawasan berorientasi transit, hingga optimalisasi aset dan dampaknya terhadap perubahan wajah kota. “Forum ini juga membahas tentang interkoneksi antarfasilitas di dalam kawasan berorientasi transit dan penyediaan affordable housing di kawasan tersebut,” pungkasnya. Farchad berharap agar forum seperti ini dapat menjadi agenda tahunan agar menjadi wadah diskusi dan membangun kolaborasi antarpihak yang pada akhirnya akan memberikan kenyamanan dalam mobilitas masyarakat.

Dalam rangkaian acara ini pula, telah dilakukan pencanangan pembangunan interkoneksi bawah tanah khusus pejalan kaki (pedestrian tunnel) yang akan menghubungkan gedung Thamrin Nine UOB dan Stasiun Dukuh Atas BNI. Terowongan sepanjang sekitar 80 meter ini akan menjadi terowongan pejalan kaki bawah tanah pertama di Indonesia dan menjadi bukti nyata kerja kolaboratif antara penyedia jasa transportasi publik dan pihak privat dalam menyediakan layanan berstandar internasional bagi mobilitas masyarakat.