Skip to main content

Per 25 September, Pembangunan Fase 2A CP 201 Capai 21,33 Persen

CP 201 Monas
Eskavator sedang melakukan penggalian area stasiun bawah tanah. Foto oleh PT MRT Jakarta (Perseroda)/Irwan Citrajaya. 

Pekerjaan pembangunan CP 201 fase 2A MRT Jakarta berjalan sesuai rencana. Per 25 September 2021, perkembangan pembangunan telah mencapai 21,33 persen. Saat ini, pembangunan Stasiun Monas telah masuk ke tahap pekerjaan konstruksi 87 panel dinding diaphragm wall dari total 103 panel. 53 titik penyangga sementara dinding stasiun (kingpost) telah selesai dikerjakan dari total 70 titik yang direncanakan. Sedangkan untuk pekerjaan area gardu induk (receiving substation) Monas telah masuk tahap penggalian dan pemasangan ground anchor layer ketiga. Area south shaft tempat peluncuran mesin bor terowongan juga telah mulai melakukan pengecoran lantai beranda peron (concourse) lalu dilanjutkan dengan penggalian hingga ke base slab level sebagai titik penggalian terowongan koridor Monas—Thamrin. 

Sedangkan di Stasiun Thamrin, pekerjaan yang sedang dilakukan meliputi pembangunan 18 panel dinding dari total 170 panel dan telah menyelesaikan enam titik kingpost dari 141 titik, ground improvement di area south shaft melalui jet grouting sebagai persiapan kedatangan mesin bor terowongan yang akan menggali dari Stasiun Bundaran HI. Di area north shaft, selain kegiatan jet grouting, juga sedang dilakukan pemasangan traffic decking sebagai penopang sementara lalu lintas di Jalan Thamrin.

PT MRT Jakarta (Perseroda) juga telah menyelesaikan pembangunan pusat informasi masyarakat (visitor center) di area pembangunan Stasiun Monas. Pusat informasi masyarakat tersebut akan berfungsi sebagai media center dan menyajikan sejumlah informasi seperti maket MRT Jakarta Fase 2, temuan cagar budaya selama pembangunan fase 2, dan video profil MRT Jakarta. Pos polisi subsektor Medan Merdeka yang baru juga telah selesai dibangun dan telah diserahkan ke Kepolisian Resor Jakarta Pusat. 

Stasiun Thamrin merupakan salah satu dari tujuh stasiun di fase 2A MRT Jakarta dan akan menjadi yang terpanjang, yaitu sekitar 410 meter dengan struktur bangunan dua lantai di bawah tanah. Stasiun ini juga akan menjadi pertemuan jalur timur—barat. Stasiun Monas adalah stasiun yang terintegrasi langsung dengan kawasan Taman Monas. Kedua stasiun ini ditargetkan selesai pada Maret 2025.

Pekerjaan pembangunan fase 2A juga terus dipercepatan. Pada Selasa, 20 April 2021 lalu, juga telah dilakukan penandatanganan paket kontrak (contract package) CP 203 yang akan mengerjakan dua stasiun bawah tanah, yaitu Stasiun Glodok sepanjang 240 meter dan Stasiun Kota sepanjang 411,2 meter serta terowongan bawah tanah mulai dari Mangga Besar sampai Kota Tua sepanjang 1,4 kilometer. Total nilai kontrak sekitar Rp4,6 triliun dengan masa konstruksi selama 72 bulan (September 2021— Agustus 2027).

Fase 2A MRT Jakarta akan menghubungkan Stasiun Bundaran HI hingga Kota sepanjang sekitar 5,8 kilometer dan terdiri dari tujuh stasiun bawah tanah, yaitu Thamrin, Monas, Harmoni, Sawah Besar, Mangga Besar, Glodok, dan Kota. Fase 2A tersebut dibagi menjadi dua segmen, yaitu segmen satu Bundaran HI—Harmoni yang ditargetkan selesai pada Maret 2025, dan segmen dua Harmoni—Kota yang ditargetkan selesai pada Agustus 2027. Fase 2B MRT Jakarta yang rencananya melanjutkan dari Kota sampai dengan Depo Ancol Barat masih dalam tahap studi kelayakan (feasibility study). Fase 2 MRT Jakarta akan dibangun dengan biaya sekitar Rp22,5 triliun melalui dana pinjaman kerja sama antara Pemerintah Indonesia dan Jepang. 

Berbeda dengan fase 1, fase 2 dibangun sekaligus dengan membangun kawasan stasiun dengan konsep kawasan berorientasi transit (transit oriented development). Pembangunan dengan konsep ini tidak hanya menyiapkan infrastruktur stasiun MRT Jakarta saja, namun juga kawasan sebagai paduan antara fungsi transit dan manusia, kegiatan, bangunan, dan ruang publik yang akan mengoptimalkan akses terhadap transportasi publik sehingga dapat menunjang daya angkut penumpang. 

Penulis: Nasrullah.