Skip to main content

PT MRT Jakarta (Perseroda) Terima Dana Hibah Studi Energi Baru Terbarukan dari USTDA

Image
USTDA
Direktur Utama Tuhiyat dan Duta Besar Sung Yong Kim berpose dengan dokumen nota kesepahaman dana hibah USTDA. Foto oleh PT MRT Jakarta (Perseroda). 

PT MRT Jakarta (Perseroda) menandatangani dokumen Perjanjian Hibah (grant agreement) terkait Studi Kelayakan usulan inisiatif energi baru terbarukan (renewable energy) MRT Jakarta yang diberikan oleh Pemerintah Amerika Serikat melalui United States Trade and Development Agency (USTDA). Penandatanganan dilakukan langsung oleh Direktur Utama PT MRT Jakarta (Perseroda) Tuhiyat dan Duta Besar Amerika Serikat untuk Indonesia Sung Yong Kim di Hotel Rimba, Bali, pada Minggu (13-11-2022). Penandatanganan ini juga disaksikan oleh Kepala Dinas Perhubungan Provinsi DKI Jakarta Syafrin Liputo, Komisaris Utama PT MRT Jakarta (Perseroda) Dodik Wijanarko, dan Indo-Pacific Manager USTDA Tanvi Madhusudanan.

            “Melalui proses seleksi yang ketat dalam program Global Partnership for Climate Smart Infrastructure, proposal MRT Jakarta terpilih sebagai program yang akan didanai melalui grant atau hibah dari USTDA senilai US$709,630 untuk menyusun kajian teknis dan ekonomis terkait dengan inisiatif MRT Jakarta menerapkan energi baru terbarukan dan konservasi energi,” jelas Tuhiyat. “Melalui studi ini, kami berharap akan mendapatkan panduan serta peta jalan (road map) untuk transisi dan konservasi energi MRT Jakarta sebagai penyedia transportasi massal perkotaan berbasis rel yang ramah lingkungan,” lanjutnya.  

            Kajian yang akan dilakukan, tambah Tuhiyat, akan melihat potensi dan kemungkinan penggunaan energi baru terbarukan dalam operasional MRT Jakarta. “Misalnya potensi dan kemungkinan penggunaan panel surya di atap stasiun dan depo untuk mendorong efisiensi energi sehingga dapat menurunkan penggunaan energi dari sumber konvensional,” jelasnya.

            “USTDA bangga menjadi mitra PT MRT Jakarta (Perseroda) dalam inisiatif energi baru terbarukan yang ke depannya akan menjadi model bagi operator transportasi lainnya di Indonesia dan Indo-Pasifik,” ungkap Direktur USTDA Enoh T. Ebong. “Transportasi publik menjadi hal penting bagi Indonesia untuk mewujudkan tujuan kontribusinya terhadap perubahan iklim. Dukungan USTDA terhadap proyek inovatif ini akan memungkinkan MRT Jakarta untuk menghubungkan antara teknologi termutakhir dan solusi pintar berbasis perubahan iklim yang terus dikembangkan dan disediakan oleh perusahaan-perusahaan Amerika Serikat,” lanjutnya.

            PT MRT Jakarta (Perseroda) berkomitmen untuk menggunakan energi baru terbarukan dalam operasionalnya. Dalam jangka panjang, PT MRT Jakarta (Perseroda) menargetkan untuk menggunakan 100 persen energi baru terbarukan dalam operasionalnya pada 2035. Sejauh ini, 10 persen dari total penggunaan listrik MRT Jakarta berasal dari Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Kamojang melalui PT Perusahaan Listrik Negara (PLN). Sejumlah inovasi mulai dilakukan untuk mewujudkan rencana jangka panjang tersebut seperti menyediakan unit pengisian daya telepon seluler, laptop, dan tablet bersumber tenaga surya di stasiun.