Skip to main content

Lebih dari Satu Juta Orang Gunakan MRT Jakarta pada Januari 2022

LBB Grab
Pengguna jasa MRT Jakarta terlihat sedang menunggu ratangga masuk di peron 2 Stasiun Lebak Bulus Grab. Foto oleh PT MRT Jakarta (Perseroda)/Irwan Citrajaya. 

Pada Januari 2022, tercatat 1.092.508 orang menggunakan layanan MRT Jakarta. Jumlah tersebut menunjukkan bahwa rata-rata per hari sekitar 35.242 orang menggunakan MRT Jakarta dengan 7.159 jumlah perjalanan kereta. Ketepatan waktu tempuh, kedatangan, dan berhenti ratangga pun mencapai 100 persen. Dua bulan terakhir di penghujung 2021, November—Desember, menunjukkan kenaikan hingga sekitar 14 persen. Kenaikan jumlah keterangkutan ini menunjukkan kepercayaan masyarakat terhadap layanan MRT Jakarta selama masa pandemi ini. Pada 2021, MRT Jakarta juga menambah fasilitas pesepeda dan pejalan kaki seperti troli sepeda, kereta dan akses khusus bagi pesepeda nonlipat, serta uji coba ban berjalan (conveyor belt) untuk sepeda nonlipat.   

         “Sebagai bentuk penyediaan layanan optimal bagi pengguna jasa MRT Jakarta, kami juga menyediakan sejumlah promo kerja sama dengan berbagai mitra pengumpan (feeder), parkir, hingga sistem pembayaran,” ungkap Direktur Operasi dan Pemeliharaan PT MRT Jakarta (Perseroda) Muhammad Effendi. “Bahkan, kami juga meluncurkan Digital Intellegent Assistant (DINA), yang merupakan inovasi insan MRT Jakarta, yang membantu pengguna jasa berkebutuhan khusus atau disabilitas. Saat ini, DINA tersedia sebanyak tujuh unit yang tersebar di tiga stasiun, yaitu Lebak Bulus Grab, Blok M BCA, dan Bundaran HI. Ke depannya DINA akan dipasang di seluruh stasiun,” pungkasnya.

Selama 2021, pemberlakuan PPKM masih berlangsung di Jakarta. Oleh karena itu, MRT Jakarta mensyaratkan setiap pengguna jasa menunjukkan bukti sudah mengikuti vaksin. Hal ini sesuai dengan surat keputusan Kepala Dinas Perhubungan bahwa pengguna MRT Jakarta wajib menunjukkan bukti vaksin COVID-19 minimal vaksinasi dosis pertama. Bukti yang ditunjukkan dapat berbentuk cetak maupun digital yang dikeluarkan oleh Lembaga berwenang, atau melalui aplikasi Jakarta Kini (JAKI) atau aplikasi PeduliLindungi.

Penumpang tuna netra
Pengguna jasa penyandang disabilitas tuna netra mendapat pendampingan khusus oleh petugas. Foto oleh PT MRT Jakarta (Perseroda)/Irwan Citrajaya. 

Sebagai bagian dari inovasi dan mengikuti tren digital oleh masyarakat, pengguna jasa MRT Jakarta dapat menggunakan aplikasi MRT Jakarta di ponsel pintar untuk membeli tiket perjalanan, menggunakan poin penggunaan untuk ditukar dengan berbagai promo, bahkan menonton film dan bermain gim ponsel. Seluruh fitur gaya hidup ini bertujuan untuk memberikan pengalaman penuh kepada pelanggan saat menggunakan layanan MRT Jakarta.    

Di lingkungan MRT Jakarta, baik stasiun maupun ratangga, pemberlakuan Protokol Bangkit mutlak dilaksanakan. Bagi PT MRT Jakarta (Perseroda), aspek keselamatan, keamanan, dan kenyamanan pengguna jasa selalu menjadi prioritas perseroan. MRT Jakarta secara konsisten menerapkan protokol kesehatan di stasiun dan ratangga demi keselamatan bersama melalui Protokol Bangkit yang mendapatkan apresiasi baik dari masyarakat sebagai bentuk nyata dalam mengurangi risiko penyebaran COVID-19 di MRT Jakarta.

Pada 2022 ini, PT MRT Jakarta (Perseroda) menargetkan angka keterangkutan rata-rata harian dapat menyentuh 40 ribu orang per hari. Hal ini dapat terwujud apabila sejumlah kebijakan dapat dilaksanakan seperti tidak terjadinya gelombang ketiga pandemi COVID-19 dan percepatan regulasi yang mendukung penggunaan transportasi publik oleh pemerintah seperti electronic road pricing dan penyesuaian tarif parkir.