Skip to main content

Kemajuan Pekerjaan Konstruksi Fase 2A

St. Thamrin
Foto aerial menunjukkan suasana pembangunan Stasiun Thamrin. Foto oleh PT MRT Jakarta (Perseroda)/Irwan Citrajaya.

Per 25 Maret 2021 lalu, pekerjaan pembangunan fase 2A, yaitu dari Bundaran HI hingga Harmoni telah mencapai 12,58 persen, meliputi pengalihan arus lalu lintas sepanjang Jalan Thamrin, pembuatan soil pit di area pembangunan Stasiun Thamrin, pembuatan retaining wall untuk area mesin bor terowongan (tunnel boring machine) di Bundaran HI, D-Wall stasiun Monas, dan penyelesaian pembangunan Pos Polisi Medan Merdeka serta penyelesaian pusat informasi (visitor center) di area Monas.

Di area pembangunan Stasiun Thamrin, sedang dilakukan manajemen rekayasa lalu lintas (traffic diversion) 1—2B di area Stasiun Thamrin dan 1—3 di utara Bundaran HI. Selain itu, sedang dilakukan juga kegiatan power blender, yaitu memperkuat struktur tanah, di sisi selatan Stasiun Thamrin. Sedangkan di area Bundaran HI, sedang dilaksanakan kegiatan jet grout (memperkuat struktur tanah di kedalaman yang diinginkan) sebagai bagian dari persiapan launching shaft mesin bor terowongan (tunnel boring machine). Selain itu, Tugu Jam Thamrin sebagai salah satu cagar budaya Jakarta, juga akan direlokasi selama pekerjaan pembangunan stasiun berlangsung.

Sedangkan di Stasiun Monas, konstruksi Kantor Polisi Subsektor Merdeka Barat telah selesai dan sedang menunggu persetujuan pembongkaran pos polisi sebelumnya. Selain itu, bangunan pusat informasi masyarakat (visitor center) dan kantor lapangan juga telah selesai dibangun. Per 25 Maret 2021 pula, 17 panel D-Wall telah selesai dikerjakan. Rencananya akan ada 102 panel D-Wall untuk Stasiun Monas. Tim kontraktor juga telah mengerjakan 62 titik jet grouting di area gardu induk (receiving substation) dari 78 titik yang direncanakan. Untuk sisi utara Stasiun Monas, telah dilakukan pembangunan 590 m guide wall dari total 608 m. Pemasangan king cross stasiun juga sedang dilakukan untuk 8 nos dari 58 nos yang direncanakan. Pekerjaan ground anchor gardu induk juga telah mencapai tahap pemasangan waller beam dan diagonal strout.

PT MRT Jakarta (Perseroda) menargetkan penyelesaian konstruksi Stasiun Thamrin dan Stasiun Monas pada Q2 2024, integrated testing and commissioning (ITC) pada Q4 2024, dan uji coba pada Q1 2025 sehingga operasional dapat dilaksanakan pada pada Maret 2025.

Fase 2A MRT Jakarta terdiri dari pembangunan terowongan dari Stasiun Bundaran HI hingga ke Stasiun Harmoni dan dua stasiun bawah tanah, yaitu Stasiun Thamrin dan Monas. Stasiun Thamrin akan menjadi stasiun terpanjang, mencapai 455 meter, dengan 200 meter di antaranya menjadi area komersial. Ia juga akan menjadi stasiun transit dengan jalur timur—barat yang menghubungkan Ujung Menteng dan Kali Deres. Sedangkan Stasiun Monas akan menjadi salah satu stasion ikonik karena akan terhubungkan dengan area Taman Monas.

Penulis: Nasrullah.