Skip to main content

2021: Bangkit dan Tumbuh Secara Berkelanjutan

Penumpang beli tiket
Petugas di Stasiun Bundaran HI membantu salah seorang penumpang MRT Jakarta membeli tiket perjalanan. Foto oleh PT MRT Jakarta (Perseroda)/Irwan Citrajaya.

Krisis selama 10 bulan akibat pandemi COVID-19 telah meletakkan sektor transpostasi pada titik nadir. Oleh karena itu, PT MRT Jakarta (Perseroda) menjadikan 2021 sebagai fase pemulihan sebagai bagian dari harapan untuk bertumbuh dan mengubah krisis menjadi kesempatan untuk tumbuh dan berkembang. Hal tersebut disampaikan oleh Direktur Utama PT MRT Jakarta (Perseroda) William Sabandar saat menyampaikan capaian 2020 dan strategi menjalani 2021 dalam acara Dialog Awal Tahun bersama MRT Jakarta yang dihadiri oleh sekurang-kurangnya 52 jurnalis dan pemimpin redaksi pada Selasa (5-1-2021) lalu.

William menyampaikan bahwa strategi yang digunakan oleh PT MRT Jakarta (Perseroda) pada 2021 dianalogikan seperti taktik dalam olahraga sepakbola. “Kami menyebutnya strategi 4-5-2. Di PT MRT Jakarta (Perseroda), empat itu strategi dasar yaitu learning and growth, yang terdiri dari memperkuat business continuity management (BCM), meningkatkan aspek tata kelola yang baik (governance, risk and compliance), meningkatkan knowledge management maturity, serta memperkuat manajemen talenta,” jelas ia.

“Berikutnya, lima itu melalui internal business proses, yaitu memperkuat keunggulan operasional, mempercepat ekspansi jaringan rel, mempercepat pengembangan bisnis TOD, memperkuat digitalisasi dan manajemen data, serta mempercepat intgrasi antarmoda transportasi,” tutur ia. Terakhir, lanjut William, ialah aspek keuangan yang terdiri dari optimalisasi pendapatan, posisi finansial MRT Jakarta, dan efektivitas biaya operasional, dan pelanggan (customer), yang terdiri dari unggul dalam pelayanan publik, mencapai kepuasan pelanggan, menyelesaikan penugasan layanan publik, dan mengoptimalkan ridership.

Petugas stasiun
Petugas di stasiun senantiasa menyambut dengan ramah dengan tetap menggunakan alat pelindung diri sesuai protokol kesehatan terkait COVID-19. Foto oleh PT MRT Jakarta (Perseroda)/Irwan Citrajaya.

“Pada 2021 ini, target ridership kita 65 ribu orang per hari, jadi kita coba mengangkat lagi dari 27 ribu orang per hari ke 65 ribu orang. Hal ini tentu membutuhkan dukungan Bapak dan Ibu semua untuk mempromosikan MRT Jakarta sebagai kendaraan transportasi publik yang aman, nyaman, sehat ,” ajak ia. Dalam kesempatan tersebut, William juga menyampaikan perkembangan konstruksi fase 2A yang telah mencapai 9,809 persen pada 25 Desember 2020 lalu dengan target penyelesaikan CP 201 Segmen 1 Bundaran HI—Harmoni pada Maret 2025 dan segmen 2 Harmoni—Kota pada Agustus 2027.   

Terkait kawasan berorientasi transit (transit oriented development), William menyebutkan bahwa saat ini ada lima stasiun dan kawasan yang akan dikembangkan, yaitu Lebak Bulus, Fatmawati, Blok M--Sisingamangaraja, Istora—Senayan, dan Dukuh Atas. Pada Q3 2021 juga diharapkan akan terjadi integrasi sistem tiket dan tarif seluruh operator transportasi publik di wilayah Jakarta dan sekitarnya.

Penulis: Nasrullah