Skip to main content

Fasilitas Integrasi Antarmoda di Stasiun MRT Jakarta

    Lokasi fasilitas integrasi moda transportasi publik lainnya di Stasiun Fatmawati.
Lokasi fasilitas integrasi moda transportasi publik lainnya di Stasiun Fatmawati.

 

Integrasi, ketersediaan layanan lanjutan, serta akses antarmoda merupakan beberapa hal yang penting dalam mobilitas keseharian masyarakat selain integrasi sistem pembayaran serta koridor layanan antarmoda tersebut. Sepanjang koridor Lebak Bulus hingga Bundaran HI, MRT Jakarta bekerja sama dengan operator transportasi publik lainnya seperti BRT Transjakarta untuk menyediakan integrasi tersebut, mulai dari integrasi fisik langsung seperti yang terlihat di stasiun dan halte Bundaran HI serta stasiun dan halte Lebak Bulus. Selain itu, PT MRT Jakarta (Perseroda) juga memperbaiki akses pejalan kaki dari dan menuju stasiun, termasuk menyediakan area menaikkan dan menurunkan penumpang kendaraan pribadi atau daring, halte bus, dan area parkir kendaraan pribadi.

Contohnya di Stasiun Fatmawati. Di sekitar area stasiun layang tertinggi di fase 1 ini telah dilengkapi dengan berbagai fitur yang memudahkan masyarakat dalam bertransportasi publik. Di luar bangunan stasiun, telah disediakan tiga area menurunkan dan menaikkan pengguna jasa, satu area parkir, dan satu halte bus pengumpan transjakarta. Rak sepeda juga telah tersedia di stasiun ini bagi pesepeda yang ingin menitipkan sepedanya di stasiun. Di dalam stasiun, dari trotoar, terdapat akses masuk yang terdiri dari eskalator, tangga, dan lift.

    Lokasi fasilitas integrasi moda transportasi publik lainnya di Stasiun Fatmawati.
Lokasi fasilitas integrasi moda transportasi publik lainnya di Stasiun Fatmawati.

Stasiun Fatmawati juga masuk menjadi salah satu pusat pengembangan kawasan Fatmawati berdasarkan Peraturan Gubernur Nomor 56 tahun 2020 tentang Pengembangan Kawasan berorientasi Transit Fatmawati. Melalui pengembangan ini, sekitar 57,6 hektare kawasan Kelurahan Cilandak Barat akan dikembangkan menjadi kawasan yang nyaman bagi masyarakat dengan konsep ruang atas yang dinamis. Nantinya akan dibangun setidaknya 12 fasilitas sepeda berbagi, lebih dari lima kilometer pengembangan trotoar, dan 0,6 hektare taman dan ruang terbuka hijau.

Saat ini, PT MRT Jakarta (Perseroda) dengan dukungan penuh dari pemerintah pusat dan pemerintah provinsi DKI Jakarta, operator transportasi publik yang ada di wilayah Jabodetabek, telah menunjukkan sinergi yang kuat dalam menata integrasi penuh untuk semua moda.  Integrasi sistem pembayaran satu kartu tidak lama lagi akan bisa dinikmati oleh masyarakat. Semua hal ini dilakukan agar wajah kota yang menyediakan transportasi publik yang baik, aman, dan nyaman dapat menjadi jelmaan hadirnya peran pemerintah dalam ‘memanusiakan’ penduduknya.

Penulis: Nasrullah