Skip to main content

Kontrak Jasa Konsultansi MRT Lin Timur Barat Fase 1 Tahap 1 Resmi Ditandatangani

Image
CS1
Direktur Konstruksi Weni Maulina menunjukkan dokumen kontrak kerja sama yang telah ditandatangani. Foto oleh PT MRT Jakarta (Perseroda). 

Pembangunan MRT Lin Timur Barat fase 1 tahap 1 Tomang—Medan Satria terus dilanjutkan. Pascapencanangan pada September 2024 silam, prosesnya telah memasuki tahap penandatanganan kontrak (contract signing) jasa konsultansi (consultant service) tahap awal. Penandatangan dilakukan oleh Direktur Konstruksi PT MRT Jakarta (Perseroda) Weni Maulina dan Chief Representative of Jakarta Office Nippon Koei Co., Ltd. Nicholas Sandeep Felix di Gedung Transport Hub, Jakarta Pusat pada Senin (7-7-2025).

“Layanan konsultansi dengan target pekerjaan 25 bulan ini mencakup bantuan proses tender, perancangan standar interoperabilitas sistem (SESIS) 2, serta desain transit-oriented development (TOD) dan intermodal transit facility (ITF). Kami menyambut baik dan menantikan kerja sama dengan joint operation antara perusahaan Jepang dan Indonesia (Nippon Koei, Oriental Consultants Global, PT Matra Rekayasa Internasional, dan PT Jaya CM),” ungkap Weni. “Mengambil pembelajaran dari proyek MRT sebelumnya, kami berharap kerja sama ini akan menghasilkan rancangan yang inovatif, efisien, dan sesuai dengan nilai-nilai keberlanjutan serta integrasi sistem transportasi publik Jakarta di masa depan,” lanjutnya.

Weni menambahkan bahwa studi TOD pada beberapa stasiun ini diharapkan tidak hanya menghasilkan rancangan spasial, tetapi juga dapat mendukung perencanaan kawasan secara menyeluruh dan implementatif, dengan pendekatan pengembangan bertahap. “Adapun studi ITF juga diharapkan dapat mengakomodir perencaan teritegrasi untuk menghadirkan titik perpindahan antarmoda yang direct, nyaman, aman, dan inklusif bagi seluruh pengguna," ujarnya.

Ia juga menyampaikan bahwa proyek ini merupakan bagian penting dalam memperluas cakupan dan integrasi antarmoda transportasi publik di Jakarta yang sudah ada. “Jalur ini dirancang untuk menghadirkan layanan yang aman, nyaman, tepat waktu, dan berkesinambungan, serta memberikan kontribusi signifikan dalam peningkatan angka keterangkutan (ridership) transportasi publik secara keseluruhan dan diharapkan akan mendukung upaya mewujudkan lingkungan perkotaan yang berkelanjutan,” pungkasnya.

Jasa konsultansi ini merupakan bagian dari inisiasi awal pelaksanaan proyek pembangunan MRT Jakarta East-West Line Fase 1 Tahap 1 yang membentang dari Tomang hingga Medan Satria (sepanjang 24,5 kilometer menghubungkan Jakarta dan Kota Bekasi, termasuk jalur 5,9 kilometer depo di Rorotan). Lin ini akan menjadi tulang punggung sistem transportasi publik lin Timur–Barat yang terintegrasi dengan jalur MRT lin Utara-Selatan, yakni interkonesi pada Stasiun Thamrin, serta moda transportasi massal lainnya di Jakarta dan daerah penyangganya.

Partisipasi kontraktor, baik lokal maupun internasional, akan semakin terbuka, dan kami akan melaksanakan market sounding untuk dapat memperoleh masukan serta dapat mengukur antusiasme dan kondisi pasar. PT MRT Jakarta (Perseroda) berharap agar desain proposal yang diajukan nantinya akan lebih inovatif, efisien, dan menjaga keseimbangan biaya. Perserodan menyampaikan apresiasi atas dukungan penuh berbagai pihak serta mengajak kontribusi dan dukungan yang lebih luas bagi seluruh pemangku kepentingan, termasuk masyarakat, untuk bersama-sama merealisasikan proyek East-West Line.