Per 25 Februari, Pembangunan Fase 2A CP 201 Capai 53,03 Persen
Pekerjaan pembangunan CP 201 (Stasiun Thamrin dan Monas) fase 2A MRT Jakarta berjalan sesuai jadwal. Per 25 Februari 2023, perkembangan pembangunan telah mencapai 53,03 persen. Saat ini, pembangunan Stasiun Monas telah masuk ke tahap pekerjaan pengecoran tangga emergency akses gardu induk, pemotongan kingpost stasiun, pengecoran kolom stasiun, pemasangan OTE Duct, pengeboran secant pile untuk launching shaft box jacking entrance Jalan Museum, dan pekerjaan pembesian dinding ventilation tower.
Sedangkan di Stasiun Thamrin, pekerjaan yang sedang dilakukan meliputi pekerjaan penggalian dan pengecoran roof slab di sisi selatan dan utara stasiun, pembangunan D-Wall di sisi barat bagian intersection Jalan M.H. Thamrin—Jalan Kebon Sirih, dan jet grouting di sisi utara stasiun.
Per 25 Februari 2023 pula, mesin bor terowongan 1 (TBM-1) telah berhasil mencapai Stasiun Bundaran HI dan sedang persiapan menembus dinding (breakthrough). Sedangkan mesin bor terowongan 2 (TBM-2) telah memulai pekerjaan pembangunan terowongan northbound menuju Stasiun Harmoni dan telah berhasil membangun sepanjang 16,5 meter (sekitar 10 ring segmen).
Sedangkan untuk CP 202 (Stasiun Harmoni—Sawah Besar—Mangga Besar) setelah resmi dimulai pada 18 Juli 2022, per 25 Februari 2022 telah mencapai 10,47 persen dengan cakupan pekerjaan meliputi pekerjaan proteksi dan relokasi utilitas, konstruksi halte sementara Transjakarta, pemasangan small bridge sebagai jembatan penyeberangan orang (JPO) di Sawah Besar dan Mangga Besar, dan pekerjaan secondary beam dan steel deck untuk canal decking.
Pascapenandatanganan paket kontrak (contract package) CP 203 (Stasiun Glodok dan Kota) pada 20 April 2021, pekerjaannya pun sudah mulai dilakukan dan berjalan sesuai jadwal. Per 25 Februari 2023, perkembangannya sudah mencapai 28,28 persen dengan pekerjaan di Stasiun Glodok meliputi melanjutkan pekerjaan galian station box dan rop slab. Di Stasiun Kota, meliputi pekerjaan fabrikasi mesin bor terowongan dan fabrikasi rebar cage untuk D-Wall.
Sedangkan pengadaan CP 205 railway systems and trackwork (sistem perkeretaapian dan rel) telah dilakukan dilaksanakan dengan international competitive bidding. Call for tender telah dilakukan pada 25 Agustus 2022. CP 206 rolling stock (ratangga) telah dilakukan market sounding dan penyesuaian jumlah rangkaian kereta dari 14 rangkaian menjadi tujuh rangkaian. Rencananya, call for tender akan dilakukan pada Q1 tahun ini. Sedangkan CP 207 automatic fare collection (sistem pembayaran), call for tender akan dilakukan pada Juni 2023.
Fase 2A MRT Jakarta akan menghubungkan Stasiun Bundaran HI hingga Kota sepanjang sekitar 5,8 kilometer dan terdiri dari tujuh stasiun bawah tanah, yaitu Thamrin, Monas, Harmoni, Sawah Besar, Mangga Besar, Glodok, dan Kota. Fase 2A tersebut dibagi menjadi dua segmen, yaitu segmen satu Bundaran HI—Harmoni yang ditargetkan selesai pada 2027, dan segmen dua Harmoni—Kota yang ditargetkan selesai pada 2029. Fase 2B MRT Jakarta yang rencananya melanjutkan dari Kota sampai dengan Depo Ancol Barat masih dalam tahap studi kelayakan (feasibility study). Fase 2A MRT Jakarta dibangun dengan biaya sekitar Rp25,3 triliun melalui dana pinjaman kerja sama antara Pemerintah Indonesia dan Jepang.
Berbeda dengan fase 1, fase 2A dibangun sekaligus dengan mengembangkan kawasan stasiun dengan konsep kawasan berorientasi transit (transit oriented development). Pembangunan dengan konsep ini tidak hanya menyiapkan infrastruktur stasiun MRT Jakarta saja, namun juga kawasan sebagai paduan antara fungsi transit dan manusia, kegiatan, bangunan, dan ruang publik yang akan mengoptimalkan akses terhadap transportasi publik sehingga dapat menunjang daya angkut penumpang.