Skip to main content

Simpang Temu Lebak Bulus Dibuka untuk Publik

Image
JPO LBB
Tiga pengguna jasa MRT Jakarta yang hendak menuju gedung Poin Square. Foto oleh PT MRT Jakarta (Perseroda)/Nasrullah. 

Waktu menunjukkan pukul 14.00 WIB. Siang itu, hujan mengguyur selatan Jakarta, termasuk area di sekitar Stasiun Lebak Bulus Grab. Kendaraan di jalan raya terlihat ramai lancar. Beberapa pejalan kaki mempercepat langkahnya agar tidak terlalu lama diguyur hujan. Namun, bagi masyarakat yang hendak menuju atau keluar dari Stasiun Lebak Bulus Grab, kehujanan sudah bisa dihindari sejak jembatan layang mulai dioperasikan.

Simpang Temu Lebak Bulus telah dibuka untuk publik. Infrastruktur yang terdiri dari jembatan layang dan hub ini adalah salah satu infrastruktur yang dibangun sebagai bagian dari pengembangan kawasan berorientasi transit di Lebak Bulus. Sejak akhir Desember 2022 lalu, masyarakat dan pengguna jasa MRT Jakarta telah menggunakan jembatan sepanjang 307,5 meter yang menghubungkan gedung Poins Square, area transit plaza di depan gedung Poin Square, dan Stasiun Lebak Bulus Grab ini. Akses pejalan kaki menjadi lebih aman dan nyaman. Selain jembatan layang tersebut, trotoar di bawahnya pun sudah terlebih dahulu diakses oleh publik.  

“Pembangunan infrastruktur Simpang Temu ini merupakan bagian dari komitmen PT MRT Jakarta (Perseroda) sebagai operator utama pengembangan kawasan berorientasi transit di sepanjang jalur MRT Jakarta fase 1. Kami sadar bahwa perlu kerja kolaborasi dan sinergi yang apik untuk mewujudkan perubahan arah pembangunan Jakarta menjadi berbasis transportasi publik. Oleh karena itu, dalam membangun Simpang Temu ini, kami bekerja sama dengan pihak swasta, yaitu PT Inti Menara Jaya selaku pemilik gedung Poin Square,” jelas Direktur Pengembangan Bisnis PT MRT Jakarta (Perseroda) Farchad Mahfud.

Image
JPO LBB
Pemandangan dari dalam jembatan layang. Pejalan kaki tidak perlu khawatir akan kehujanan. Foto oleh PT MRT Jakarta (Perseroda)/Nasrullah. 

Dari aspek operasionalnya, tambahnya, hadirnya infrastruktur seperti ini akan menarik lebih banyak pengguna jasa MRT Jakarta karena kemudahan, kenyamanan, dan keamanan akses yang tersedia. “Lebih jauh lagi, bagi pemilik atau pengelola gedung seperti Poin Square, hal tersebut akan berdampak baik terhadap meningkatnya jumlah pengunjung, seperti yang terjadi setelah tersedianya akses jembatan penghubung antara Stasiun Blok M BCA dan Plaza Blok M,” tuturnya.

Simpang Temu Lebak Bulus diharapkan menjadi katalis dalam perwujudan visi Kawasan Berorientasi Transit Lebak Bulus sebagai “Gerbang Suar Jakarta” dalam mewujudkan pergerakan dan ketersediaan ruang publik yang memperkuat sistem penghubung antarlahan pembangunan dengan fasilitas-fasilitas transit di selatan Jakarta.