Skip to main content

Pj. Gubernur Heru Pastikan Pembangunan Fase 2A MRT Jakarta Sesuai Target

Image
Pj Gub heru
Direktur Utama Tuhiyat dan Direktur Konstruksi Weni saat mendampingi Pj. Gubernur Heru dalam kunjungan kerjanya ke area konstruksi Stasiun Monas pada Rabu (18-10-2023). Foto oleh PT MRT Jakarta (Perseroda)/Irwan Citrajaya. 

Penjabat (Pj.) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono memastikan bahwa pembangunan fase 2A MRT Jakarta berjalan sesuai target. Ia juga menyampaikan bahwa pembangunan MRT Jakarta Fase 2A CP201 ditargetkan akan beroperasi pada 2027 secara bertahap. Hal tersebut ia sampaikan dalam kunjungan kerjanya ke area konstruksi Stasiun Monas pada Rabu (18-10-2023) bersama Asisten Pembangunan dan Lingkungan Hidup Sekda DKI Jakarta Afan Adriansyah dan Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Syafrin Liputo. Direktur Utama PT MRT Jakarta (Perseroda) Tuhiyat dan Direktur Konstruksi PT MRT Jakarta (Perseroda) Weni Maulina menyambut dan mendampingi rombongan menyusuri terowongan sembari menjelaskan proses pembangunan serta fitur dan fasilitas yang nantinya akan bisa dinikmati oleh masyarakat.

"Nanti kalau sudah selesai sampai Harmoni, bisa langsung beroperasi dari HI menuju Harmoni. Sambil tetap berjalan pembangunan Harmoni-Kota," ungkap ia. Pj. Gubernur Heru juga memastikan bahwa konstruksi MRT Jakarta Fase 2A dipastikan aman, bahkan tahan terhadap gempa berkekuatan hingga delapan skala richter. “Fase 2A sampai dengan Kota mudah-mudahan dapat berjalan dengan baik dan tepat waktu, aman semua, kuat menahan gempa sampai delapan skala richter. Konstruksinya aman dari segala penjuru. Dulu pernah dibahas juga ini tidak mengganggu konstruksi Monas,” jelasnya.

Dalam penjelasannya, Tuhiyat menyampaikan perkembangan pembangunan fase 2A. “Per 25 September 2023, Progress MRT Jakarta Fase 2A CP201 mencapai 62,81%. Saat ini pembangunan Stasiun Monas telah masuk ke tahap pekerjaan seperti pengecoran lantai peron stasiun, pengecoran tangga akses, pemasangan sistem elektrikal dan pemadaman kebakaran, pipa suplai air, dan lain-lain,” jelasnya. “Atas nama insan MRT Jakarta, kami menyampaikan terima kasih atas dukungan penuh dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta selama ini. Semoga kami bisa terus menjaga kinerja proyek ini sampai dengan selesai sampai saat pengoperasian nanti,” pungkasnya.

Image
pj gub heru
Selama berada di area konstruksi, Direktur Konstruksi Weni memberikan informasi teknis terkait pembangunan stasiun. Foto oleh PT MRT Jakarta (Perseroda)/Irwan Citrajaya. 

Fase 2A MRT Jakarta akan menghubungkan Stasiun Bundaran HI hingga Kota sepanjang sekitar 5,8 kilometer dan terdiri dari tujuh stasiun bawah tanah, yaitu Thamrin, Monas, Harmoni, Sawah Besar, Mangga Besar, Glodok, dan Kota. Fase 2A tersebut dibagi menjadi dua segmen, yaitu segmen satu Bundaran HI—Harmoni yang ditargetkan selesai pada 2027, dan segmen dua Harmoni—Kota yang ditargetkan selesai pada 2029. Fase 2B MRT Jakarta yang rencananya melanjutkan dari Kota sampai dengan Depo Ancol Barat masih dalam tahap studi kelayakan (feasibility study). Fase 2A MRT Jakarta dibangun dengan biaya sekitar Rp25,3 triliun melalui dana pinjaman kerja sama antara Pemerintah Indonesia dan Jepang. 

Berbeda dengan fase 1, fase 2A dibangun sekaligus dengan mengembangkan kawasan stasiun dengan konsep kawasan berorientasi transit (transit oriented development). Pembangunan dengan konsep ini tidak hanya menyiapkan infrastruktur stasiun MRT Jakarta saja, namun juga kawasan sebagai paduan antara fungsi transit dan manusia, kegiatan, bangunan, dan ruang publik yang akan mengoptimalkan akses terhadap transportasi publik sehingga dapat menunjang daya angkut penumpang.