Skip to main content

MRT Jakarta Dukung Upaya Interkoneksi Stasiun MRT Kota dan Stasiun Jakarta Kota

Image
PKS integrasi Kota dan Beos
Direktur Utama Tuhiyat (lengan panjang) mendampingi Kepala Dinas Perhubungan Syafrin Liputo dan EVP DAOP 1 Yuskal Setiawan serta Kepala Biro Kerja Sama Daerah Marulina Dewi berfoto sesaat setelah penandatanganan. Foto oleh PT MRT Jakarta (Perseroda)/Dio.

Upaya menghadirkan sistem transportasi publik perkotaan yang terintegrasi terus digalakkan. Salah satunya, melalui penandatanganan perjanjian kerja sama tentang pemanfaatan lahan milik PT Kereta Api Indonesia (Persero) di Stasiun Jakarta Kota kepada Pemerintah Provinsi Daerah Khusus Ibu Kota Jakarta dalam rangka pembangunan mass rapid transit fase 2A, khususnya Stasiun Kota. Interkoneksi antar kedua stasiun ini akan semakin mengukuhkan upaya integrasi antarmoda di Jakarta.

Penandatanganan dilakukan pada Selasa (17-12-2024) di Visitor Center MRT Jakarta di Stasiun Jakarta Kota, Jakarta Barat. Penandatanganan dilakukan langsung oleh Kepala Dinas Perhubungan Provinsi DKI Jakarta Syafrin Liputo dan Executive Vice President Daerah Operasi 1 Jakarta Yuskal Setiawan. Turut hadir menyaksikan penandatanganan ini Kepala Biro Kerja Sama Daerah Provinsi DKI Jakarta Marulina Dewi, Direktur Utama PT MRT Jakarta (Perseroda), dan Direktur Konstruksi PT MRT Jakarta (Perseroda) Weni Maulina.

Dalam sambutannya, Syafrin Liputo menyampaikan bahwa penandatanganan perjanjian kerja sama ini merupakan bagian dari rencana penataan Kota Tua. “Dengan penandatanganan ini, diharapkan tercipta integrasi yang utuh antara pergerakan commuterline, MRT Jakarta, dan sarana layanan Transjakarta. Dalam konteks transportasi, Jakarta sebagai pusat perekonomian global menjadikan keberadaan Stasiun Kota, Stasiun Jakarta Kota, dan Halte Jakarta Kota menjadi sangat penting melalui peningkatan konektivitas,” ujarnya.

Hal senada disampaikan oleh Yuskal Setiawan. “Penandatanganan ini merupakan lompatan luar biasa karena integrasi antarmoda transportasi harus terus dilaksanakan. Oleh karena itu, kami sangat mendukung terciptanya integrasi antarmoda ini,” dukungnya. “Lahan seluas sekitar 716 meter persegi yang akan dikerjasamakan ini diharapkan akan bermanfaat bagi seluruh masyarakat, terutama pelanggan MRT Jakarta dan Commuterline karena pada akhirnya, transportasi umum harus bisa bermanfaat secara optimal bagi masyarakat dan pelanggan,” tuturnya.

“Hari ini kita menyaksikan sinergi antara badan usaha milik pemerintah daerah dan badan usaha milik negara untuk mewujudkan interkoneksi antara Stasiun Kota dan Stasiun Jakarta Kota,” ungkap Tuhiyat. “Kami memberikan apresiasi kepada Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan Pemerintah Pusat atas upaya tanpa henti ini. Interkoneksi antarmoda merupakan bentuk hadirnya pemerintah dalam memberikan layanan terbaik bagi mobilitas dan kehidupan masyarakat modern perkotaan seperti di Jakarta,” pungkasnya. Rencananya, perjanjian kerja sama ini akan berlangsung selama lima tahun ke depan.

Interkoneksi antarstasiun ini akan diwujudkan melalui pembangunan area entre 4 Stasiun Kota dan akses langsung ke Stasiun Jakarta Kota. Masyarakat dapat menggunakan MRT Jakarta untuk berkunjung ke kawasan rendah emisi Kota Tua sehingga integrasi ini juga semakin mengukuhkan upaya mendorong masyarakat untuk mengutamakan transportasi publik dalam mobilitas kesehariannya.