Pembangunan Simpang Temu Lebak Bulus Capai 59,2 Persen
Pembangunan jembatan layang (sky bridge) Simpang Temu Lebak Bulus terus dikebut. Per 31 Juli 2022, pembangunan salah satu infrastruktur kawasan berorientasi transit tersebut telah mencapai 59,2 persen. Jembatan sepanjang sekitar 307,5 meter yang akan menghubungkan bangunan Poin Square dan Stasiun Lebak Bulus Grab ini rencananya akan selesai pada akhir September 2022. Selain jembatan layang, PT MRT Jakarta (Perseroda) melalui anak perusahaannya, PT Integrasi Transit Jakarta, juga membangun area transit (plaza transit) dan satu hub dalam satu kawasan tersebut.
“Jembatan layang tersebut akan memberikan kemudahan bagi pejalan kaki yang lalu lalang antara Stasiun Lebak Bulu Grab dengan pusat kegiatan yang ada di sekitarnya. Lebih jauh lagi, kehadiran jembatan akan mengurangi potensi konflik lalu lintas antara kendaraan bermotor dan pejalan kaki,” jelas Direktur Utama PT ITJ Aidin Barlean. “Bangunan hub yang dibangun juga terdiri dari tiga lantai yang difungsikan sebagai titik temu. Nantinya akan dilengkapi dengan beragam gerai dan area parkir sepeda,” lanjut ia. “Kami menargetkan penyelesaikan hub pada pertengahan September 2022 ini,” tambahnya.
Sedangkan area transit plaza, per 31 Juli 2022, pembangunannya telah mencapai 97 persen. Dari area konstruksi, fasilitas utama seperti jalur kendaraan untuk menaikkan dan menurunkan penumpang, jalur pedestrian, sandai (ramp) untuk pengguna kursi roda atau sepeda, jalur blok taktil untuk penyandang disabilitas tuna netra telah selesai dan menyisakan pekerjaan seperti pemasangan lampu dan rambu-rambu penunjuk arah.
Melalui Peraturan Gubernur Daerah Khusus Ibu Kota Jakarta Nomor 57 Tahun 2020 tentang Panduan Rancang Kota Kawasan Pembangunan Berorientasi Transit Lebak Bulus, area seluas sekitar 76 hektare di Kecamatan Cilandak dan Kecamatan Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, telah ditetapkan sebagai kawasan pembangunan berorientasi transit. Hal ini berarti bahwa lahan-lahan yang berada dalam radius 700 meter dari Stasiun Lebak Bulus Grab menjadi prioritas pengembangan dalam jangka pendek (0—3 tahun) dan menengah (4—7 tahun).
Upaya untuk menghadirkan kenyamanan dan keamanan masyarakat dalam bermobilitas terus dilakukan melalui pembangunan kawasan berorientasi transit. Pengembangan kawasan di sekitar stasiun MRT Jakarta agar ramah pejalan kaki dan pesepeda menjadi prioritas. Hal ini ditujukan agar mobilitas masyarakat Jakarta menjadi lebih aman dan nyaman sehingga diharapkan dapat mendorong penggunaan dan meningkatkan daya tarik transportasi publik sebagai moda transportasi sehari-hari masyarakat.
Berita Lainnya
-
Dukung Peningkatan Kompetensi Jurnalis, PT MRT Jakarta (Perseroda) Selenggarakan Fellowship Program 2023
09 February 2023 -
Pembangunan CP 201 Fase 2A Capai 9,205 persen
11 December 2020 -
PT MRT Jakarta (Perseroda) Raih Penghargaan Industry Award 2024 Region Eropa, Timur Tengah, dan Afrika/Asia Pasifik/Amerika
19 September 2024