Skip to main content

MRT Jakarta Targetkan 14,6 Juta Pengguna Jasa pada 2022

ridership
Seiring dengan melandainya pandemi, jumlah pengguna jasa MRT Jakarta mulai naik hingga 14 persen dari November ke Desember 2021. Foto oleh PT MRT Jakarta (Perseroda)/Irwan Citrajaya. 

Pada 2022 mendatang, PT MRT Jakarta (Perseroda) menargetnya angka keterangkutan berada di 14,6 juta orang atau setara dengan sekitar 40 ribu orang perhari. Ini dengan asumsi tidak terjadi lagi gelombang ketiga pandemi COVID-19 dan pemerintah mulai mendorong kebijakan penggunaan transportasi publik. Apabila hal tersebut terjadi, maka PT MRT Jakarta (Perseroda) optimistis bahwa pada akhir 2022, angka keterangkutan dapat mencapai 60—65 ribu orang per hari sehingga rata-rata harian dapat menyentuh 40 ribu orang per hari.

Hal tersebut disampaikan oleh Direktur Utama PT MRT Jakarta (Perseroda) William Sabandar saat menyampaikan materi dalam Forum Jurnalis yang berlangsung secara virtual pada Senin (27-12-2021). Kegiatan rutin bulanan tersebut dihadiri oleh 40-an jurnalis cetak dan daring. Hadir dalam pertemuan tersebut, Direktur Konstruksi Silvia Halim dan Ahli Arkeologi Junus Satrio Atmodjo.

“PT MRT Jakarta (Perseroda) telah berhasil melewati krisis dua tahun terakhir, berjuang dan berhasil bangkit serta bertumbuh melanjutkan proses transformasi yang terdiri dari tiga komponen, yaitu pertama, network provider meliputi perluasan jaringan, operasional MRT Jakarta, dan monetization asset. Kedua, sebagai urban platformer melalui platform management dan berbagai platform bisnis. Ketiga, sebagai city regenerator yang mendorong integrasi moda transportasi publik serta pengembangan kawasan berorientasi transit,” ungkap William. “Dari aspek pendapatan nontiket, kami berharap bisa mencapai dua hingga tiga kali dari pendapatan tiket, melalui sejumlah lini seperti periklanan, hak penamaan, pembayaran elektronik, hingga penyewaan ruang di stasiun,” lanjutnya.

aplikasi
Penggunaan aplikasi sebagai alat pembayaran kian marak oleh tren digitalisasi dalam keseharian warga Jakarta. Foto oleh PT MRT Jakarta (Perseroda)/Irwan Citrajaya. 

Dari aspek konstruksi fase 2A, PT MRT Jakarta (Perseroda) menargetkan untuk penyelesaian 20,03 persen. Sebagai catatat, sepanjang 2021, fase 2A telah terbangun sebesar 7,26 persen. Sedangkan target pengembangan fase 4, 100 persen penyelesaian milestone pengembangan melalui penunjukan PT MRT Jakarta (Perseroda) seabgai inisiator proyek jalur fase 4 dengan tersedianya studi kelayakan serta membentuk joint venture dengan calon mitra.

“Dari aspek pengembangan kawasan berorientasi transit, kita akan mendorong ada tambahan pembangunan, yaitu revitalisasi Jalan Pati dan Juana, pembangunan trotoar Jalan Blora dan Kendal, serta Taman Kudus yang semuanya termasuk kawasan TOD Dukuh Atas,” lanjut ia. “Juga akan dilakukan pengembangan area plaza transit di Lebak Bulus,” pungkas ia.

Sebagai bentuk transformasi digital, target bisnis digital berdasarkan studi bisnis yang telah dilakukan pada 2021 meliputi hal seperti logistik, healthcare, edutech, hingga e-office. Sedangkan dalam aspek integrasi transportasi, pada 2022, diharapkan telah terintegrasinya sistem MRT Jakarta pada layanan Jaklingko seperti tarif terintegrasi dan account based ticketing. Keseluruhan target ini diharapkan semakin mendorong penggunaan transportasi publik, tidak hanya MRT Jakarta, agar mobilitas masyarakat di Jakarta menjadi semakin efektif dan efisien.