Skip to main content

Rekayasa Lalu Lintas sisi utara Stasiun MRT Bundaran Hotel Indonesia, Konstruksi Stasiun Thamrin Kontrak Paket CP201 MRT Jakarta Fase 2A Bundaran HI - Kota

SIARAN PERS
Untuk diterbitkan segera

Rekayasa Lalu Lintas sisi utara Stasiun MRT Bundaran Hotel Indonesia, Konstruksi Stasiun Thamrin Kontrak Paket CP201 MRT Jakarta Fase 2A Bundaran HI - Kota

Jakarta, 18 September 2020. Pembangunan paket kontrak 201 (CP201) fase 2 MRT Jakarta Bundaran HI—Harmoni yang telah dimulai sejak 15 Juni 2020 lalu, masih terus berlangsung.  Pekerjaan utama dari kontrak paket ini adalah pembangunan terowongan sepanjang sekitar 2677 meter mulai dari Bundaran Hotel Indonesia (BHI) hingga Monumen Nasional (Monas), serta pembangunan Stasiun Thamrin dan Stasiun Monas.  
Sejak 24 Juli 2020 lalu, Manajemen Rekayasa Lalu Lintas (MRLL) untuk menjaga ketertiban pengguna jalan selama pembangunan CP201 telah dilakukan, dengan penataan area pejalan kaki di depan gedung Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), dan pengalihan lalu lintas Jalan M.H. Thamrin dari Simpang Jalan Kebon Sirih sampai Simpang Jalan Medan Merdeka selama pekerjaan pembongkaran Halte TransJakarta Bank Indonesia. Salah satu pekerjaan yang sedang dilakukan saat ini (18/9) adalah pengangkatan gelagar (girder) JPO Bank Indonesia dan kolom sisi Barat yang akan dilakukan sampai dengan 19 September 2020.
Selanjutnya, PT. MRT Jakarta akan melakukan penataan rekayasa lalu lintas sisi utara Stasiun MRT Bundaran Hotel Indonesia, Jalan Kebon Sirih, Jalan Museum, dan Jalan Medan Merdeka Barat yang telah dikoordinasikan dengan Dinas Perhubungan DKI Jakarta dan Ditlantas Polda Metro Jaya. Rekayasa lalu lintas ini akan dimulai pada tanggal 22 September 2020 hingga akhir Desember 2020, dengan detil sebagai berikut:  

  1. Periode 22 September 2020 – 30 Oktober 2020, selama pekerjaan Borehole Ground Penetrating Radar (GPR) untuk pengecekan struktur drainase yang dapat mempengaruhi pekerjaan Tunnel Boring Machine (TBM), dilakukan rekayasa lajur Transjakarta menjadi mix traffic dengan lajur kendaraan regular, dengan rincian sebagai berikut:
    • 22 September 2020 – 30 Oktober 2020, sisi barat Jalan M.H. Thamrin mulai dari  depan Gedung Lippo Thamrin hingga Menara Topas;
    • 25 September 2020 – 30 Oktober 2020, sisi barat Jalan M.H Thamrin di depan Gedung Jaya;
    • 29 September 2020 – 30 Oktober 2020, sisi timur Jalan M.H Thamrin di depan Gedung Kedutaan Perancis;
    • 1 Oktober 2020 – 30 Oktober 2020, sisi timur Jalan M.H Thamrin di depan Skyline Building/Djakarta Theater.
  2. Periode 22 September 2020 - 16 Oktober 2020, selama pembongkaran sebagian trotoar pejalan kaki dan relokasi utilitas di sisi timur Jalan Thamrin. Rekayasa yang dilakukan berupa:
    • Pelebaran Jalan M.H. Thamrin sisi timur dengan memodifikasi trotoar di depan gedung Sinarmas;
    • Jalan M.H. Thamrin sisi timur yang semula terdiri dari 4 lajur kendaraan regular dan 1 lajur Transjakarta (4+1), menjadi 3 lajur kendaraan regular dan 1 lajur Transjakarta (3+1);
    • Trotoar sisi timur Jalan M.H. Thamrin yang sebelumnya selebar 3.8 meter akan menjadi 2.2 meter, sementara trotoar sisi barat Jalan M.H. Thamrin tidak berubah. 
  3. Periode 17 Oktober 2020 – 19 November 2020 selama pembongkaran median, penanganan pohon, serta relokasi utilitas eksisting. Rekayasa yang akan dilakukan berupa:
    • Jalan M.H. Thamrin sisi timur mulai dari depan Sinarmas hingga Kedutaan Prancis (Jalan Sunda), yang semula terdiri dari 5 lajur kendaraan regular dan 1 lajur Transjakarta (5+1), menjadi 4 lajur kendaraan regular dan 1 mix traffic antara lajur Transjakarta dan kendaraan regular;
    • Jalan M.H. Thamrin sisi barat mulai dari Proyek Gedung Indonesia One hingga Lippo Thamrin, yang semula terdiri dari 4 lajur kendaraan regular dan 1 lajur Tranjakarta (4+1), menjadi 3 lajur kendaraan regular dan 1 mix traffic antara lajur Transjakarta dan kendaraan regular;
    • Sementara Jalan M.H. Thamrin sisi barat mulai dari Lippo Thamrin hingga Menara Topas, yang semula terdiri dari 5 lajur kendaraan regular dan 1 lajur Tranjakarta (5+1), berubah menjadi 4 lajur kendaraan regular dan 1 mix traffic antara lajur Transjakarta dan kendaraan regular.
  4. Periode 20 November 2020 hingga akhir Desember 2020, selama pekerjaan perbaikan tanah (soil improvement) untuk peluncuran Tunnel Boring Machine (TBM) pada Jalan M.H. Thamrin menuju arah Monas. Rekayasa lalu lintas yang dilakukan adalah:
    • Jalan M.H. Thamrin sisi barat didepan Proyek Gedung Indonesia One hingga sebelum Lippo Thamrin, yang semula terdiri dari 4 lajur kendaraan regular dan 1 lajur Transjakarta (4+1), berubah menjadi 4 lajur kendaraan regular dan 1 mix traffic antara lajur Transjakarta dan kendaraan regular.
    • Sehubungan dengan area konstruksi yang akan berlokasi ditengah Jalan M.H. Thamrin sisi barat, maka dilakukan rekayasa sebagai berikut: 2 lajur kendaraan regular tetap berada di sisi kiri Jalan M.H. Thamrin arah utara, sementara 2 lajur kendaraan regular lainnya dan 1 lajur mix traffic dialihkan ke median.
  5. Periode 22 September – 9 November 2020, selama pekerjaan  penggalian Test Pit untuk mengidentifikasi utilitas eksisting dan objek cagar budaya di area persimpangan Kebon Sirih. Rekayasa lalu lintas yang akan dilakukan adalah:
    • 22 September – 15 Oktober 2020, selama penggalian Test Pit ACG-3 di Jalan M.H. Thamrin, tepatnya di sisi selatan menara jam (Clock Tower) menyebabkan terjadi penyempitan jalur kendaraan sekitar 4 meter pada jalur tengah persimpangan Jalan M.H. Thamrin – Kebon Sirih (arah Tanah Abang), namun tidak terjadi pengurangan jalur kendaraan;
    • 9 – 25 Oktober 2020, selama pekerjaan penggalian Test Pit TP-10 di tengah median Jalan Kebon Sirih (arah Tanah Abang) menyebabkan terjadi penyempitan jalan sekitar 4.5 meter, namun tidak terjadi pengurangan jalur kendaraan;    
    • 2 – 18 Oktober 2020, selama pekerjaan penggalian Test Pit TP-25 di Jalan Kebon Sirih (sisi selatan Bank Bangkok) menyebabkan terjadinya penyempitan sekitar 2 meter, namun tidak terjadi pengurangan jalur kendaraan; • 24 Oktober 2020 – 9 November 2020, selama pekerjaan penggalian Test Pit TP-23 di Jalan Kebon Sirih (sisi utara Wisma Mandiri) menyebabkan terjadi penyempitan sekitar 2 meter, namun tidak terjadi pengurangan jalur kendaraan.
  6. Periode 22 September – 19 Oktober 2020, selama pekerjaan penggalian Test Pit untuk mengidentifikasi utilitas eksisting di area Jalan Museum dan Jalan Merdeka Barat akan dilakukan rekayasa lalu lintas sebagai berikut:
    • 23 September 2020 – 5 Oktober 2020, selama pekerjaan penggalian Test Pit TP 19A menyebabkan terjadinya pengurangan jalur di Jalan Museum samping Gedung Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo), yang semula terdiri dari 3 lajur kendaraan regular menjadi 2 lajur kendaraan regular pada area penggalian;
    • 22 September – 19 Oktober 2020, selama pekerjaan penggalian Test Pit TP-18 menyebabkan terjadinya pengurangan lajur di Jalan Merdeka Barat tepatnya di depan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Komenkominfo), yang semula terdiri dari 4 lajur kendaraan regular dan 1 lajur Transjakarta (4+1), menjadi 3 lajur kendaraan regular dan 1 lajur Transjakarta (3+1) pada area penggalian.

PT MRT Jakarta (Perseroda) senantiasa memastikan kenyamanan dan keselamatan para pengguna jalan tetap terjaga selama proses konstruksi berlangsung dengan memasang signage, lighting, dan rambu-rambu. PT MRT Jakarta (Perseroda) memohon maaf atas ketidaknyamanan selama pekerjaan ini berlangsung. Kami mengharapkan pengertian dan kerja sama dari masyarakat untuk terus mendukung pelaksanaan proyek ini. Selain itu, kami juga berharap para pengguna jalan dan angkutan umum agar memerhatikan rambu-rambu serta mengikuti petunjuk petugas konstruksi di lapangan.

***
 
Corporate Secretary Division Head PT MRT Jakarta
Muhamad Kamaluddin
 
Untuk informasi lebih lanjut, silakan menghubungi:
PT MRT Jakarta
Corporate Secretary Division Head di [email protected]; 0812 1096 0282 | Situs web: www.jakartamrt.co.id | Facebook: facebook.com/jakartamrt | Twitter: @mrtjakarta | Instagram: @mrtjkt

 

Unduh Siaran Pers