Skip to main content

Sukarelawan Lansia: Senang Terlibat dan Berdaya

Image
lansia
Iim Husni saat membantu penumpang di mesin pengatapan. Foto oleh PT MRT Jakarta (Perseroda).

Iim dengan sigap mendekati calon penumpang yang sedang antre di peron 2 Stasiun Dukuh Atas BNI. Ia lalu mengingatkan agar penumpang tersebut mengantre di area yang ditentukan, bukan di depan pintu tepi peron (platform screen door). Beberapa menit kemudian, ratangga datang, penumpang keluar dari ratangga, dan calon penumpang kemudian naik dengan tertib. Iim kembali berdiri di sekitar peron sembari mengamati lalu lalang calon penumpang.

Iim Husni Djohari adalah salah satu dari 32 orang sukarelawan lanjut usia (lansia) yang berkesempatan mengikuti kegiatan Lansia #PastiBisa Berkarya yang digagas oleh PT MRT Jakarta (Perseroda). Selama tujuh hari, 29 Mei—4 Juni 2025, mereka ditempatkan di empat stasiun tersibuk, yaitu Lebak Bulus, Blok M BCA, Dukuh Atas BNI, dan Bundaran HI Bank DKI. Tugas utamanya ialah mengingatkan dan mengedukasi penumpang terkait perilaku saat berada di area MRT Jakarta seperti antre di area garis kuning, mendahulukan penumpang turun, tidak makan dan minum di area berbayar, hingga membantu penumpang yang membutuhkan informasi arah.

“Saya berterima kasih kepada MRT Jakarta yang telah mengadakan program ini karena memberikan kesempatan kepada kami berdaya guna dengan menjaga penumpang agar lebih tertib,” ungkap pria 61 tahun ini. “Meskipun sudah pensiun bekerja dua tahun lalu, saya merasa masih bisa berdaya guna seperti sekarang ini,” tambahnya.

Senada dengan Iim, Vira Aprianti mengaku senang dengan program ini. “Saya senang bisa terlibat karena merasa masih bisa berdaya sebagai lansia. Kami masih bisa melakukan pekerjaan seperti di stasiun ini meskipun usia sudah lanjut. Semoga program ini bisa diteruskan. Saya juga bangga karena ini merupakan program pertama kalinya dilaksanakan. MRT bagi saya bisa membuat Indonesia lebih oke lagi,” pungkasnya. Meskipun baru beberapa hari bertugas, Vira mengaku telah bisa membedakan karakter penumpang MRT Jakarta.

“Kalau hari libur, tuh, banyak keluarga. Harus lebih sering diingatkan. Mungkin karena jarang, ya, naik MRT. Nah, kalau hari kerja, lebih tertib dan lebih mudah mengingatkannya, mungkin karena sudah setiap hari naik ini,” ceritanya lalu tersenyum.

Program ini juga dilaksanakan dalam rangka peringatan Hari Lanjut Usia Nasional yang diperingati setiap 29 Mei. Setiap petugas lansia tersebut melalui proses seleksi dengan syarat seperti usianya 50—65 tahun, dalam kondisi fisik dan mental sehat untuk bertugas di area publik, berpengalaman kerja formal seperti bidang pelayanan, dan mendapatkan izin dari keluarga. Setelah lulus seleksi, mereka mendapatkan pelatihan singkat sebelum melaksanakan tugasnya.

Melalui program ini, MRT Jakarta ingin menunjukkan bahwa peran untuk berkontribusi dan berpartisipasi aktif terhadap upaya membangun kesadaran, kedisiplinan, dan ketertiban bertransportasi publik, dapat dilakukan oleh lansia apabila mereka mendapatkan kesempatan tersebut.