Skip to main content

Pembangunan Paket Kontrak CP202 MRT Jakarta Fase 2A Resmi Dimulai

Image
GB CP202
Prosesi peresmian pembangunan CP202 dilakukan di kawasan Kota Tua setelah direvitalisasi menjadi kawasan bebas emisi. Foto oleh PT MRT Jakarta (Perseroda)/Irwan Citrajaya. 

            Suara sirine dan lampu-lampu sorot seketika memenuhi kawasan Kota Tua saat Gubernur Provinsi DKI Jakarta Anies Baswedan, Menteri Perhubungan RI Budi Karya Sumadi, Duta Besar Jepang untuk Indonesia Kanasugi Kenji, dan Direktur Utama PT MRT Jakarta (Perseroda) Mohamad Aprindy memasukkan foto bangunan ikonik di fase 2A MRT Jakarta ke kota transparan di atas panggung. Momen tersebut menjadi penanda diresmikannya pembangunan sipil di sepanjang jalur 5,8 kilometer dari Bundaran HI ke Kota Tua. Paket kontrak CP202 merupakan paket kontrak sipil terakhir yang ditandatangani. Paket kontrak ini meliputi pembangunan tiga stasiun, yaitu Stasiun Harmoni, Sawah Besar, Mangga besar, dan terowongan sepanjang sekitar 1,2 kilometer. Peresmian dilakukan di kawasan Kota Tua pada Sabtu (10-9-2022) sekaligus pembukaan kembali kawasan Kota Tua setelah direvitalisasi sebagai bagian dari pengembangan kawasan berorientasi transit.

            Dalam sambutannya, Menteri Budi Karya Sumadi menyampaikan bahwa kawasan ini merupakan salah satu titik integrasi dan transit antara tiga moda transportasi massal di Jakarta. “Di titik ini ada tiga moda transportasi publik yang saling terintegrasi, yaitu kereta commuterline, bus transjakarta, dan MRT Jakarta. Pengembangan sistem transportasi terintegrasi tersebut tidak lepas dari pengembangan kawasan atau area di sekitarnya karena dengan pengembangan kawasan yang berorientasi transit, maka mobilitas yang seamlessdapat tercapai,” ungkapnya. “Pemerintah pusat terus mendorong, mengupayakan, dan mendukung kota untuk meningkatkan fungsi angkutan massal serta pembangunan sistem transportasi publik terintegrasi dan berkelanjutan, seperti MRT Jakarta. Semoga apa yang dikerjakan ini menjadi contoh bagi kota lain. Kami memberikan apresiasi kepada Pemerintah Jepang dan setiap pendukung yang secara bersama-sama menjadikan Jakarta lebih modern,” ujarnya.

Senada dengan Menteri Budi Karya, Gubernur Anies pun memberikan apresiasi atas dimulainya pembangunan CP202. “Kawasan ini telah menjadi salah satu simbol sejarah panjang Jakarta. Meski demikian, Kota Tua tidak ramah terhadap para pejalan kaki, pesepeda, dan pengguna transportasi publik. Oleh karena itu, dengan selesainya revitalisasi Kota Tua, kita berharap agar kawasan ini tetap mempertahankan jati dirinya, tapi menjadi lebih nyaman untuk dinikmati,” ungkapnya. “Sekaligus tadi kita sudah menyaksikan groundbreaking CP202. Alhamdulillah ini sebuah kegiatan yang penting karena kita tahu pembangunan MRT Jakarta berjalan terus ke depan. Jakarta sebagai kota modern yang menjadi pusat perekonomian, bukan hanya Indonesia, tapi juga kawasan Asia Tenggara, kita harus menyiapkan transportasi umum massal yang menjangkau seluruh wilayah Jakarta,” jelasnya. Kita tahu, tambah Anies, MRT Jakarta menjadi tulang punggung utama bagi kegiatan ekonomi.  

            Duta Besar Kenji menyambut baik peresmian pekerjaan CP202. “MRT Jakarta merupakan simbol utama hubungan baik antara Jepang dan Indonesia. Sejarah panjang kerja sama dua negara ditunjukkan melalui MRT Jakarta. Setelah mendukung sepenuhnya pembangunan fase 1, Jepang kini kembali mendukung pembangunan fase 2, baik pendanaan maupun transfer teknologi, pengetahuan, dan keterampilan,” jelas Duta Besar Kenji. “Saya berharap agar pembangunan CP202 akan berjalan lancar dan menjadikan hubungan Jepang dan Indonesia semakin baik yang pada akhirnya terus menempatkan MRT jakarta sebagai simbol persahabatan Jepang—Indonesia,” ujarnya.

Direktur Utama PT MRT Jakarta (Perseroda) Mohamad Aprindy menyampaikan bahwa pembangunan fase 2A, khususnya CP202 memiliki sejumlah tantangan, mulai dari teknis hingga sosial budaya. “Paket proyek ini memiliki karakteristik yang unik dengan lahan pembangunan terbatas dan jalur yang dibelah oleh kanal. Oleh karena itu, stasiun dan terowongan yang ada dalam paket kontrak ini, akan dibangun bertumpuk empat lain atau istilahnya stacked station dan stacked tunnel,” ungkap Aprindy. “Selain tantangan teknis tersebut, lokasi pembangunan yang berada di kawasan bersejarah Jakarta yang banyak dikelilingi oleh bangunan cagar budaya membuat kami harus benar-benar memperhatikan aspek ini, termasuk banyak bekerja sama dan berkoordinasi intensif dengan instansi terkait, baik dari pemerintah maupun perguruan tinggi,” lanjutnya.

Pembukaan kembali kawasan Kota Tua dan peresmian paket kontrak CP202 merupakan langkah konkret pemerintah dalam menghadirkan infrastruktur yang aman dan nyaman bagi masyarakat melalui pengembangan kawasan berorientasi transit serta menyediakan transportasi massal terintegrasi dengan bangunan-bangunan di sekitar simpul-simpul transportasi umum tersebut.

Informasi perkembangan pembangunan fase 2A dapat diakses secara terbuka melalui laman situs web https://jakartamrt.co.id/id/proyek/fase-2 .