Skip to main content

Per 25 Januari, Pembangunan Fase 2A CP 201 Capai 32,669 Persen

TBM-1
Mesin bor terowongan-1 yang akan menggali dari Bundaran HI menuju Thamrin. Foto oleh PT MRT Jakarta (Perseroda)/Irwan Citrajaya. 

Pekerjaan pembangunan CP 201 fase 2A MRT Jakarta berjalan sesuai rencana. Per 25 Januari 2022, perkembangan pembangunan telah mencapai 32,669 persen. Saat ini, pembangunan Stasiun Monas telah masuk ke tahap pemasangan rebar atau pembesian untuk persiapan pengecoran roof slab pada station boxMonas, dan penggalian area beranda peron (concourse) stasiun. Selain itu, sedang dilakukan pengecoran base slab gardu induk (receiving substation) dan persiapan launching shaft sisi selatan mesin bor terowongan. Pada 2022 mendatang, PT MRT Jakarta (Perseroda) menargetkan penyesaian penggalian station box, roof slab, concourse slab, dan base slab stasiun, serta memulai pengeboran koridor Monas—Thamrin.

Sedangkan di Stasiun Thamrin, pekerjaan yang sedang dilakukan meliputi pekerjaan D-Wall di area station box utara dan selatan, pekerjaan  kingpost station box utara, pekerjaan jet grout pada TBM-1 shaft utara, pekerjaan galian pada TBM-1 shaft selatan, dan pekerjaan perakitan TBM-1 di area utara Bundaran HI. Pada 2022 mendatang, PT MRT Jakarta (Perseroda) menargetkan penyelesaian pekerjaan D-Wall dan kingpost station box, penggalian station box, pemasangan traffic decking sisi timur station box, dan pengeboran koridor Bundaran HI—Thamrin.

concourse station
Proses penggalian area pembangunan stasiun terus dilaksanakan. Target penyelesaian CP 201 pada Maret 2025. Foto oleh PT MRT Jakarta (Perseroda)/Irwan Citrajaya. 

Pascapenandatanganan paket kontrak (contract package) CP 203 pada 20 April 2021 lalu, pekerjaannya pun sudah mulai dilakukan dan berjalan sesuai jadwal. Per 25 Januari, perkembangannya sudah mencapai 7,348 persen dengan pekerjaan meliputi manajemen rekayasa lalu lintas tahap dua di Jalan Gajah Mada, Hayam Wuruk, dan Pintu Besar Selatan, penanaman dan relokasi pohon kompensasi proyek, operasional halte Transjakarta Glodok sementara, persiapan pembongkaran halte transjakarta lama, dan pekerjaan trench protection D-Wall di Stasiun Kota. CP 203 akan membangun dua stasiun bawah tanah, yaitu Stasiun Glodok sepanjang 240 meter dan Stasiun Kota sepanjang 411,2 meter serta terowongan bawah tanah mulai dari Mangga Besar sampai Kota Tua sepanjang 1,4 kilometer. Total nilai kontrak sekitar Rp4,6 triliun dengan masa konstruksi selama 72 bulan (September 2021— Agustus 2027).

Fase 2A MRT Jakarta akan menghubungkan Stasiun Bundaran HI hingga Kota sepanjang sekitar 5,8 kilometer dan terdiri dari tujuh stasiun bawah tanah, yaitu Thamrin, Monas, Harmoni, Sawah Besar, Mangga Besar, Glodok, dan Kota. Fase 2A tersebut dibagi menjadi dua segmen, yaitu segmen satu Bundaran HI—Harmoni yang ditargetkan selesai pada Maret 2025, dan segmen dua Harmoni—Kota yang ditargetkan selesai pada Agustus 2027. Fase 2B MRT Jakarta yang rencananya melanjutkan dari Kota sampai dengan Depo Ancol Barat masih dalam tahap studi kelayakan (feasibility study). Fase 2 MRT Jakarta akan dibangun dengan biaya sekitar Rp22,5 triliun melalui dana pinjaman kerja sama antara Pemerintah Indonesia dan Jepang. 

Berbeda dengan fase 1, fase 2 dibangun sekaligus dengan membangun kawasan stasiun dengan konsep kawasan berorientasi transit (transit oriented development). Pembangunan dengan konsep ini tidak hanya menyiapkan infrastruktur stasiun MRT Jakarta saja, namun juga kawasan sebagai paduan antara fungsi transit dan manusia, kegiatan, bangunan, dan ruang publik yang akan mengoptimalkan akses terhadap transportasi publik sehingga dapat menunjang daya angkut penumpang. 

Penulis: Nasrullah.