Skip to main content

Stasiun ASEAN

     

    Deskripsi dan Fitur Stasiun

    Sebagai stasiun layang terakhir MRT Jakarta Fase 1 sebelum masuk ke area bawah tanah, Stasiun Sisingamangaraja terletak di depan gedung Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (BPN) dan Gedung Sekretariat ASEAN. Gedung ini akan menjadi landmark dari area stasiun. Desainnya mengangkat tema ASEAN, multikultural, persatuan dalam keberagaman. Unsur warna yang dimunculkan adalah coklat alam dan gradasi abu-abu. Stasiun ini juga akan terintegrasi dengan Halte CSW  Transjakarta koridor 13 menggunakan jembatan penyeberangan (skywalk).

    Berukuran panjang 175 meter dan lebar 21 meter, area peron penumpang berada di ketinggian 14 meter dari permukaan jalan, sedangkan atap stasiun mencapai 24 meter dari permukaan jalan. Ketika beroperasi nanti, penumpang dapat menggunakan beberapa pilihan akses masuk area concourse stasiun, yaitu satu tangga di sisi timur dan barat; satu eskalator/di sisi timur; dan satu elevator/lift. Ke depannya, akan ada penambahan satu eskalator di sisi barat.

    Dari area concourse, ada empat buah tangga menuju area peron; dua eskalator; dan dua elevator/lift. Ke depannya, akan ada penambahan dua eskalator.

    Lantai akan dilengkapi dengan tac tile untuk tunanetra, wide passenger gate yang berukuran sekitar 90 cm untuk pengguna kursi roda/sepeda, dan area front office dengan ketinggian yang telah memperhitungkan pengguna kursi roda.

    Atap stasiun menggunakan sandwich panel type, yaitu Galvanized Steel dengan core PIR Urethane, yang tahan korosi, tahan api selama satu jam, dan memiliki thermal conductivity yang rendah sehingga mampu menahan radiasi dari luar (mengurangi dampak panas dari terik sinar matahari). Menggunakan platform screen door tipe half height dengan ukuran sekitar 1,3 meter.

    Eksterior:

    • Desain fasad stasiun memakai elemen garis-garis horizontal yang melambangkan pergerakan dalam gaya modern sederhana. Digunakan aksen kayu secara berulang untuk menitikberatkan identitas stasiun.
    • Panel kaca penahan hujan menciptakan kesan modern ala pusat-pusat perbelanjaan.
    • Atap stasiun mengadopsi sistem ventilasi alamiah yang memungkinkan keluar-masuk udara dengan leluasa.

    Interior:

    • Lantai bagian dalam stasiun berpola kotak-kotak, menyiratkan zona pergerakan keluar dan masuk penumpang. Terdapat sebuah desain barikade dermaga sebagai focal point bagian dalam stasiun.
    • Sebuah lantai concourse disediakan khusus untuk area fasilitas umum dan retail. Fasum meliputi toilet untuk pria/wanita/difabel, ruang menyusui, lift bagi difabel. Area retail akan mewadahi atm center, toko serba ada, dan lain-lain.
    • Area menunggu kereta bagi penumpang dibuat nyaman dan aman, dibatasi pagar akrilik berpintu otomatis (platform security door/PSD). Lampu-lampu penanda terletak tepat di muka PSD sehingga mudah dilihat.

     

    SIBV Asean