Skip to main content

Profil MRT Jakarta Fase 2A

Ilustrasi Stasiun Monas
Ilustrasi Stasiun Monas

Pembangunan MRT Jakarta fase 2A terus dikerjakan. Per 19 September 2020 lalu, perkembangan pekerjaan paket kontrak CP 201 yang meliputi pembangunan dua terowongan yang menghubungkan Stasiun Bundaran HI dan Stasiun Thamrin, pembangunan Stasiun Thamrin dan Monas, serta pembangunan dua terowongan yang menghubungkan Stasiun Monas dan Stasiun Harmoni telah mencapai 8 persen. Penyelesaian pekerjaan ini ditargetkan pada Maret 2025 mendatang. Apa saja yang termasuk pekerjaan fase 2A ini? Berikut profil MRT Jakarta Fase 2A.

Stasiun

Fase 2A ini akan membangun tujuh stasiun, meliputi Stasiun Thamrin, Monas, Harmoni, Sawah Besar, Mangga Besar, Glodok, dan Kota.  Seluruh stasiun terletak di bawah tanah dengan kedalaman mulai dari 17 meter hingga 36 meter di bawah tanah. Stasiun Thamrin akan menjadi stasiun terpanjang, yaitu 455 meter dengan 200 meter di antaranya disiapkan sebagai area komersial. Di stasiun ini pula akan menjadi pertemuan dengan jalur timur dan barat. Stasiun Sawah Besar dan Mangga besar akan dibangun empat lantai di bawah tanah. Hal ini disebabkan oleh karakter terowongan yang melewati kedua stasiun ini. Seluruh stasiun akan terintegrasi langsung dengan halte bus Transjakarta.

Terowongan

Panjang jalur dari Stasiun Bundaran HI hingga Stasiun Kota sekitar 5,8 kilometer dengan jarak antarstasiun mulai dari 0,6 kilometer sampai dengan satu kilometer. Terowongan dari Stasiun Bundaran HI hingga Stasiun Harmoni akan sejajar seperti di fase 1, begitu juga terowongan dari Stasiun Glodok hingga Stasiun Kota. Sedangkan terowongan yang menghubungkan antara Stasiun Harmoni dan Stasiun Glodok akan bertingkat (stacked tunnel) sehingga desain stasiun Sawah Besar dan Mangga Besar akan empat lantai di bawah tanah.

Ilustrasi Stasiun Thamrin
Ilustrasi Stasiun Thamrin

 

Sistem Persinyalan dan Operasi

Kereta akan menggunakan sistem persinyalan Kendali Kereta berbasis Komunikasi (communication-based train control) dengan sistem operasi otomatis level 2 (automatic train operation level 2). Sama dengan fase 1, lebar jalur 1.067 mm dengan jenis rel R54. Berdasarkan kajian dari Basic Engineering Design Fase 2 yang dilakukan pada 2012 silam, jalur Utara—Selatan yang menghubungkan Lebak Bulus hingga Kota akan mengangkut penumpang sekitar 551 ribu orang per hari dengan estimasi waktu perjalanan sekitar 45 menit.

Pada masa pandemi saat ini, tim konstruksi terus membangun dan berupaya mewujudkan impian hadirnya transportasi massal yang aman, nyaman, dan dapat diandalkan untuk menghubungkan utara dan selatan Jakarta. Sebagai proyek strategis nasional yang mendorong pembangunan berkelanjutan, diharapkan MRT Jakarta dapat menurunkan tingkat kemacetan, meningkatkan pertumbuhan ekonomi, memperbaiki kualitas hidup, serta tentunya menciptakan lapangan pekerjaan baru bagi masyarakat.

Penulis: Nasrullah