Skip to main content

Direksi Dampingi Menparekraf RI dan 13 Dubes Negara Sahabat Jalan-jalan Naik MRT Jakarta

Image
TL MCT
Suasan penuh keakraban saat Menteri Sandiaga menjadi pemandu tur jalan-jalan di Taman Literasi Martha Christian Tiahahu. Foto oleh PT MRT Jakarta (Perseroda)/Irwan Citrajaya. 21-5-2023.

Direktur Utama PT MRT Jakarta (Perseroda) Tuhiyat mendampingi Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI Sandiaga Uno dan 13 duta besar dari sejumlah negara sahabat berkunjung ke Taman Literasi Martha Christina Tiahahu pada Minggu (21-5-2023). Kunjungan ini bertujuan untuk mengenalkan dan mempromosikan potensi wisata bagi calon wisatawan dari 13 negara tersebut.

“Perjalanan ini seabgai upaya untuk mengenalkan dan mempromosikan bagi calon-calon wisatawan dari negara sahabat yang ingin datang ke Indonesia, khususnya Jakarta, “jelas Sandiaga. “Moda transportasi umum bisa digunakan dengan aman dan nyaman,” tambahnya. Rombongan memulai kegiatan walking tour ini dengan naik MRT Jakarta dari Stasiun Bundaran HI menuju Stasiun Blok M BCA lalu berjalan kaki menuju Taman Literasi Martha Christina Tiahahu. Di sini, rombongan disambut dengan tarian Toraja. Toraja Tourism Board William Sabandar berkesempatan mempresentasikan potensi wisata Tana Toraja dan rencana festival wisatanya.

Image
THY
Direktur Utama Tuhiyat saat berbincang-bincang dengan Duta Besar Hungaria Lilla Karsay. Foto oleh PT MRT Jakarta (Perseroda)/Irwan Citrajaya. 21-5-2023.

Selama di taman literasi, Menparekraf Sandiaga memandu langsung para duta besar untuk melihat-lihat fasilitas yang tersedia. Selanjutnya, ia juga menunjukkan komplek M Bloc Space yang menjadi salah satu tempat berkumpulnya anak muda di Jakarta. Taman Literasi, M Bloc Space, hingga kawasan Blok M menjadi lebih hidup dengan mudahnya akses menuju ke lokasi.

Revitalisasi taman Martha Tiahahu menjadi Taman Literasi Martha Christina merupakan bagian dari pengembangan kawasan berorientasi transit Blok M. Pengembangan tersebut menghasilkan bukan saja akses mobilitas dan transit antarmoda yang aman dan nyaman, tapi juga sebagai objek wisata baru bagi masyarakat dan wisatawan. “Aksesibilitas dan integrasi antarmoda akan memudahkan orang untuk mengunjungi tempat-tempat di Jakarta. Hal tersebut mendorong perbaikan beragam objek wisata di kawasan yang dilewati oleh transportasi publik tersebut, seperti MRT Jakarta,” ungkap Tuhiyat.