Skip to main content

Transformasi Ruang Ketiga, Gubernur DKI Jakarta Resmikan Taman Literasi Martha Christina Tiahahu

Image
MoU Taman Literasi
Penandatanganan nota kesepahaman bersama Dinas Perpustakaan dan Kearsipan DKI Jakarta terkait penyediaan ruang baca di kawasan berorientasi transit. Kesepakatan ini akan mendorong tumbuhnya minat baca bagi masyarakat yang beraktivitas di kawasan-kawasan sekitar stasiun MRT Jakarta.  Foto oleh PT MRT Jakarta (Perseroda)/Irwan Citrajaya.  

Gubernur Provinsi DKI Jakarta Anies Baswedan meresmikan revitalisasi Taman Literasi Martha Christina Tiahahu, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, pada Minggu (18-9-2022). Taman yang telah berdiri sejak 1948 ini direvitalisasi menjadi pusat kegiatan literasi dan seni budaya sebagai bagian dari infrastruktur kawasan berorientasi transit Blok M dan Sisingamangaraja. Turut mendampingi Gubernur Anies, Direktur Utama PT MRT Jakarta (Perseroda) Mohamad Aprindy, dan Direktur Utama PT Integrasi Transit Jakarta Aidin Barlean. 

Gubernur Anies tiba di Taman Literasi Martha Christina Tiahahu sekitar pukul 16.30 disambut tarian Lenso dari Maluku. Ia dan rombongan lalu berkesempatan meninjau langsung fasilitas yang ada di taman. Acara peresmian juga dimeriahkan dengan pembacaan puisi Sang Perempuan Tangguh oleh komunitas Buku Voor Aboru. Saat memberikan sambutan, Gubernur Anies menyampaikan tentang kebutuhan ruang ketiga bagi masyarakat Jakarta semakin tinggi. “Taman ini dibangun untuk menjadi tempat bertemunya para penggiat literasi, para penulis, para penerbit, dan ekosistem penerbitan dengan masyarakat umum yang memiliki minat pada karya literasi. Jakarta telah menjadi pusat literatur di Indonesia selama 100 tahun dengan kegiatan yang luar biasa banyak. Itu semua tersebar. Karena tersebar, sehingga menjadi sulit terjangkau masyarakat,” jelasnya.

“Dengan taman ini, kami berharap ada kegiatan rutin menyangkut literatur yang masyarakat dapat akses dengan mudah. Pemilihan taman yang berada di pusat integrasi transportasi umum sebagai taman literasi, harapannya agar warga Jakarta mudah menjangkaunya dengan transportasi umum,” jelasnya. Anies juga berharap agar berbagai komunitas seperti Read Aloud Indonesia, Buibu Book Club, Jakarta Book Hive, Gerakan Aksesibilitas Umum Nasional (GAUN) dan lainnya dapat memanfaatkan taman ini dengan berbagai kegiatan komunitasnya masing-masing. Ia juga menekankan bahwa pentingnya literatur sebagai dasar membangun masyarakat modern dan Jakarta dapat menjadi pusat literasi Indonesia karena telah menjadi bagian dari UNESCO City of Literature.

Taman Literasi Martha Christina Tiahahu mengusung konsep landscraper dengan menyamarkan bangunan pada area taman menjadi kesatuan lansekap taman, sehingga secara visual yang terlihat dari jalan adalah tutupan area hijau pada taman. Filosofi bentuk ruang dan bangunan taman mengangkat karakter dan cerita sosok Martha Christina Tiahahu sebagai sosok pejuang kemerdekaan wanita dari tanah Maluku. Terdapat ruang dengan garis imaginer yang berorientasi menuju tanah kelahiran Martha Christina Tiahahu di Nusalaut, Maluku Tengah.  Taman ini dibangun dan dikelola oleh salah satu anak perusahaan PT MRT Jakarta (Perseroda), yaitu PT Integrasi Transit Jakarta. 

Image
ruang baca TLMCT
Gubernur Anies dan Ibu Fery saat meninjau salah satu ruangan di Taman Literasi Martha Christina Tiahahu. Foto oleh PT MRT Jakarta (Perseroda)/Irwan Citrajaya. 

Mohamad Aprindy menyampaikan bahwa revitalisasi taman ini merupakan bagian dari pengembangan kawasan berorientasi transit Blok M–Sisingamangaraja yang mengusung tema besar green and creative hub. “Pengembangan kawasan tersebut fokus kepada pengembangan lahan yang tersedia, penyediaan jalur pejalan kaki yang menghubungkan seluruh moda transportasi publik di kawasan ini, dan revitalisasi area terbuka hijau dan publik sebagai ruang ketiga dan interaksi publik,” jelas Aprindy. “Ke depannya, kami akan mengembangkan infrastruktur lain di kawasan ini seperti Blok M Skywalk, Plaza Transit Mahakam, serta fungsi campuran (mixed use) Terminal Blok M,” tambahnya.  

         Aidin Barlean menerangkan “Taman Literasi Martha Christina Tiahahu berdiri di atas lahan seluas sekitar 9.710 m2 dan didesain dengan bangunan dua lantai di atas lahan eksisting taman, bangunan terdiri atas sejumlah fasilitas utama fungsi ruang perpustakaan hasil kolaborasi antara Perpustakaan Jakarta dan Gramedia, plaza anak, area amphitheater, healing garden, kedai kopi, ruang baca dan diskusi, toko buku, ruang literasi anak, hingga fasilitas penunjang seperti musala dan toilet,” jelas Aidin Barlean.

“Taman ini merupakan hasil kolaborasi sejumlah pihak, yaitu PT Integrasi Transit Jakarta, Dinas Pertamanan dan Kehutanan DKI Jakarta, dan Perpustakaan Jakarta. Kami berharap agar taman ini ke depannya dapat dimanfaatkan dan dijaga dengan sebaik-baiknya oleh masyarakat sebagai salah satu ruang publik yang aman dan nyaman untuk pengembangan kegiatan literasi dan seni budaya di Jakarta,” pungkasnya. Dalam peresmian ini pula dilakukan penandatanganan nota kesepahaman terkait Kolaborasi Penyediaan Ruang Baca di Kawasan Berorientasi Transit antara PT ITJ dan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi DKI Jakarta. Penandatanganan dilakukan langsung oleh Aidin Barlean dan Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi DKI Jakarta Wahyu Haryadi.

Taman Literasi Martha Christina Tiahahu merupakan revitalisasi infrastruktur sebagai  bagian dari pengembangan kawasan berorientasi transit Blok M–Sisingamangaraja. Dalam Peraturan Gubernur Nomor 55 Tahun 2020 tentang Panduan Rancang Kota Kawasan Pembangunan Berorientasi Transit Blok M dan Sisingamangaraja, kawasan tersebut meliputi Kecamatan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, ditetapkan luas kawasan mencapai sekitar 113 hektare dengan batas wilayah mencakup sisi utara hingga Kelurahan Gunung dan Kelurahan Selong, sisi barat hingga Kelurahan Kramat Pela dan Kelurahan Gunung, sisi timur berbatasan dengan Kelurahan Selong dan Kelurahan Melawai, dan sisi selatan Kelurahan Melawai dan Kelurahan Kramat Pela.