Skip to main content

Tiga Proyek Infrastruktur TOD yang Ditargetkan Selesai pada 2022

Maket Transit Hub DKA
Maket transit hub Dukuh Atas. Foto oleh PT MRT Jakarta (Perseroda)/Irwan Citrajaya.

Upaya pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengubah wajah Jakarta menjadi lebih ramah dan bersahabat, terus dilaksanakan. Melalui PT MRT Jakarta (Perseroda) sebagai operator utama pengelola kawasan berorientasi transit (transit oriented development) di sepanjang jalur MRT Jakarta Lebak Bulus—Bundaran HI, saat ini sedang dikerjakan tiga proyek infrastruktur yang rencananya akan selesai pada 2022 mendatang. Tiga proyek tersebut ialah transport hub Dukuh Atas, Jembatan Multiguna Dukuh Atas, dan transit plaza, hub, serta jembatan layang POINS di Lebak Bulus.

Dalam sesi diskusi virtual bersama jurnalis pada Rabu, 30 Juni 2021 lalu, Direktur Utama PT MRT Jakarta (Perseroda) William Sabandar menyampaikan bahwa ada sembilan proyek yang sedang dipacu saat ini. “Kami akan tampilkan dulu tiga yang paling cepat berjalan yaitu pembangunan transit hub Dukuh Atas, pembangan jembatan penyeberangan multiguna Dukuh Atas, dan pembangunan transit plaza, hub, serta sky bridge di Point Square,” ujar ia. “Sampai saat ini, PT MRT Jakarta (Perseroda) juga telah ditunjuk sebagai operator utama lima kawasan TOD di Jakarta, yaitu Lebak Bulus, Fatmawati, Blok M dan Sisingamangaraja, Istora—Senayan, dan Dukuh Atas. Yang terbaru ialah Bundaran HI yang telah disetujui di Rapimgub dan segera akan diterbitkan penetapannya,” lanjut ia.

Transport Hub Dukuh Atas

Bangunan yang rencananya akan mencapai 14 lantai ini dibangun di Jalan Blora, Menteng, Jakarta Pusat. Dengan luas lantai bangunan mencapai 15,090 meter persegi, transit hub akan menjadi area transit bagi sejumlah transportasi publik halte transjakarta dan ojek daring serta memiliki fungsi perkantoran, retail, dan pasar modern di atasnya. Gedung ini akan berfungsi sebagai titik kumpul atau simpul yang menghubungkan berbagai macam moda transportasi publik tersebut. “Direncanakan ground breaking pada September 2021 dan selesai pada April 2023, namun akan kita upayakan pada Desember 2022. Ini merupakan fasilitas TOD pertama yang dibangun dengan konsep green building agar kita peduli terhadap lingkungan dan mendukung inisiatif pejalan kaki, pesepeda, dan pengguna transportasi publik,” jelas William.

Jembatan Multiguna Dukuh Atas

Jembatan sepanjang sekitar 250 meter ini akan menghubungkan Stasiun LRT Jabodebek, Stasiun Commuterline Sudirman, dan Transit Hub Dukuh Atas. Di dalam jembatan akan disediakan area retail, pameran skala kecil, ruang publik, jalur sepeda, hingga tawang atau area pandang. Jembatan ini akan dibangun oleh PT MITJ, yaitu anak perusahaan PT MRT Jakarta (Perseroda) dan PT KAI (Persero). Dengan hadirnya jembatan multiguna ini, akses transit antarmoda transportasi publik akan semakin memudahkan para penggunanya dalam mobilitas sehari-hari. Rencananya jembatan ini akan mulai dibangun pada Juli 2021 dan beroperasi pada Juni 2022.

Kunjungan ke Transit Plaza
Direksi dan Dewan Komisaris PT MRT Jakarta (Perseroda) mendengarkan paparan pengembang kawasan Transit plaza, hub, dan jembatan layang. Foto oleh PT MRT Jakarta (Perseroda)/Irwan Citrajaya. 

Transit Plaza, Hub, dan Jembatan Layang POINS

Pembangunan infrastruktur penghubung antara Stasiun Lebak Bulus Grab dan gedung Poins Square terdiri dari jembatan layang, area transit plaza, dan hub berlokasi di Jalan RA Kartini, Jakarta Selatan. Dengan luas area sebesar 2.000 meter persegi, tempat ini menjadi titik transit menaikkan dan menurunkan penumpang kendaraan pribadi atau daring yang akan naik atau telah melakukan perjalanan dengan MRT Jakarta dari Stasiun Lebak Bulus Grab. Saat ini, area transit plaza telah menjadi titik kumpul ojek daring. Bangunan hub nantinya akan dilengkapi dengan lift/elevator, eskalator, tangga, dan parkir sepeda. Jembatan layang penghubung sepanjang sekitar 245 meter juga disediakan sehingga pengguna MRT Jakarta memiliki pilihan akses selain melalui jalan di bawah. Rencananya pembangunan akan dimulai pada Juli 2021 dan selesai pada Maret--Juni 2022.

Pembangunan infrastruktur kawasan berorientasi transit ini bertujuan untuk menyediakan area perkotaan yang memadukan fungsi transit dengan manusia dan kegiatannya, bangunan, dan ruang publik yang bertujuan untuk mengoptimalkan akses terhadap transportasi publik sehingga dapat menunjang angka keterangkutan.

Penulis: Nasrullah.