Skip to main content

Optimalisasi Data dan Teknologi Guna Keselamatan Sistem Perkeretaapian, MRT Jakarta Gelar Diskusi Grup Terarah bersama BMKG

Image
FGD BMKG
Direktur Operasi dan Pemeliharaan Mega Tarigan saat menyampaikan sambutan. Foto oleh PT MRT Jakarta (Perseroda)/Bima.

PT MRT Jakarta (Perseroda) terus berkomitmen menghadirkan layanan operasional yang aman dan nyaman bagi masyarakat. Salah satunya dengan memastikan penggunaan data dan informasi meteorologi, klimatologi, dan geofisika serta infrastrukturnya tersedia dengan baik. Oleh karena itu, PT MRT Jakarta (Perseroda) menggelar diskusi grup terarah (focus group discussion) bersama Badan Meteorologi Klimatologi Geofisika (BMKG) dengan tema Upaya Peningkatan Keselamatan dan Ketahanan Sistem Perkeretaapian melalui Pemanfaatan Data dan Teknologi dalam Menghadapi Fenomena Alam.

Diskusi yang berlangsung pada Rabu (20-8-2025) di Jakarta Pusat tersebut menghadirkan Ketua Tim Kerja Meteorologi Klimatologi Balai Besar MKG Wilayah II Tangerang Selatan Ana Oktavia Setiowati dan Direktur Keselamatan Perkeretapian dan Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Kereta DJKA Kemenhub sebagai pembicara.

Dalam diskusi yang dihadiri langsung oleh Kepala Dinas Perhubungan Provinsi DKI Jakarta Syafrin Liputo ini, Direktur Operasi dan Pemeliharaan PT MRT Jakarta (Perseroda) Mega Tarigan menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan upaya untuk menciptakan ekosistem kolaboratif yang mendukung transformasi sistem transportasi di Jakarta agar lebih tangguh dan berkelanjutan. “Kami berharap agar kolaborasi strategis ini menjadi solusi terhadap upaya mewujudkan sistem transportasi berkelanjutan melalui optimalisasi data dan teknologi, terutama dalam perencanaan dan pembangunan jaringan MRT Jakarta selanjutnya,” tuturnya.

Kegiatan ini, lanjut Mega, merupakan salah satu tindak lanjut dari penandatanganan kerja sama dengan BMKG terkait layanan informasi, edukasi, kalibrasi, dan konsultasi terkait meteorologi, klimatologi, dan geofisika. “Saat ini, lin utara selatan koridor Lebak Bulus—Bundaran HI yang telah beroperasi sejak 2019, MRT Jakarta telah memiliki structure health monitoring system yang memantau kondisi struktur infrastruktur secara real-time. Selain itu, telah tersedia disaster prevention system dengan peralatan seperti seismograph, rain gauge, water level indicator, hingga anemometer,” ungkapnya.

Mega berharap melalui kolaborasi antara MRT Jakarta dan BMKG serta stakeholder terkait akan memperkuat komitmen dalam memberikan layanan terbaik bagi pengguna transportasi publik.