MRT Jakarta Targetkan Integrasi Pembayaran Transportasi Publik Pada Q3 2021
Integrasi merupakan aspek penting dalam menarik pengguna jasa transportasi publik. Komponen integrasi termasuk infrastruktur, koridor atau jalur, hingga tiket dan tarif. Di Jabodetabek, rencananya integrasi pembayaran angkutan publik melalui kartu dan aplikasi akan diluncurkan pada Q3 tahun ini, sekitar Agustus—September 2021. Selanjutnya, integrasi pembayaran angkutan publik dan ojek serta taksi daring ditargetkan pada Maret 2022. Dan, pada September 2022, account based ticketing (ABT) dapat diluncurkan.
Proses integrasi ini merupakan kerja sama antara Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melalui PT MRT Jakarta (Perseroda), PT Transportasi Jakarta, dan PT Jakarta Propertindo, dan Pemerintah Pusat melalui Kementerian Perhubungan dan Kementerian BUMN RI melalui PT Moda Integrasi Transportasi Jabodetabek (anak perusahaan PT MRT Jakarta (Perseoda) dan PT Kereta Api Indonesia (Persero)) membentuk PT Jaklingko Indonesia yang akan bertugas sebagai integrator pembayaran dan tarif sejabodetabek dengan mengelola data dan pola pergerakan pengguna jasa dari integrasi pembayaran antarmoda transportasi agar lebih efektif dan efisien.
“Mekanismenya ialah melalui Jaklingko, sebuah konsep yang dikenalkan oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta bersama dengan Kementerian Perhubungan dan Kementerian BUMN RI untuk mengintegrasikan seluruh tiket transportasi publik di Jabodetabek,” jelas Direktur Utama PT MRT Jakarta (Perseroda) William Sabandar. “Yang diintegrasikan ialah sistem tiket dan tarif. Saat ini sistem tiket transportasi publik kita ada dua, yaitu ada yang menggunakan tiket dan kode QR melalui aplikasi ponsel. (mobile application). Nanti yang akan dilakukan ialah membuat sistem kode QR melalui aplikasi Jaklingko yang bisa digunakan dan diintegrasikan melalui pengetapan di seluruh transportasi publik di Jabodetabek,” tutur ia. Sistem ini, lanjut William, akan dikembangkan menjadi kartu.
Saat ini sedang dipersiapkan proses beauty contest untuk memilih mitra strategis yang akan melaksanakan ini. Dari request for information (RfI) yang disebarkan pada Desember 2020 lalu, ada total 83 perusahaan yang hadir dan mendengarkan penjelasan. Saat ini, ada 19 perusahaan dari luar negeri dan 16 dalam negeri yang telah mengirimkan response for information. Tim sedang dalam tahap menyusun parameter penilaian untuk langkah request for proposal pencarian mitra strategis.
Penulis: Nasrullah