Skip to main content

Jembatan Layang Stasiun ASEAN Dibuka

jembatan asean
Pengguna jasa MRT Jakarta terlihat berjalan di jembatan layang yang dibuka untuk publik sejak Jumat, 7 Mei 2021 lalu. Foto oleh PT MRT Jakarta (Perseroda)/Irwan Citrajaya.

Jembatan layang di Stasiun ASEAN telah dibuka untuk publik sejak Jumat (7-5-2021) lalu. Pengguna jasa dari arah Jalan Kiai Maja atau Jalan Hang Tuah VII dapat naik ke stasiun melalui akses lift, eskalator, dan tangga yang disediakan. Begitu juga pengguna jasa yang turun di Stasiun ASEAN dan hendak melanjutkan perjalanan menuju Jalan Kiai Maja atau Hang Tuah VII. Di dalam stasiun, ujung jembatan tersebut tersambung dengan area beranda peron sehingga masyarakat dapat langsung masuk ke area berbayar melalui gerbang pengetapan (tapping gate). Di bawah jembatan ini juga disediakan rak sepeda. 

Jembatan layang  yang dibangun sejak Oktober 2019 ini merupakan bagian dari rencana induk (grand design) simpang Cakra Selaras Wahana (CSW). Letaknya di area trotoar Jalan Kiai Maja di depan Gedung PLN Area Bulungan. Jembatan layang ini nantinya akan menghubungkan antara Stasiun ASEAN dan Halte Transjakarta CSW yang melayani bus koridor 13. Jembatan layang ini dilengkapi dengan eskalator, tangga, dan elevator/lift. Desainnya pun sudah di koordinasikan dengan pihak terkait pembangun desain besar Simpang CSW sehingga memudahkan saat interkoneksi dilakukan.

Meskipun dikerjakan selama pandemi COVID-19, tim konstruksi tetap menerapkan protokol kesehatan yang ketat. Pekerjaan pun harus mengalami penyesuaian jadwal. Pada fitur elevator atau lift, alih-alih menggunakan tombol tekan, lift sudah menggunakan pedal injak sesuai dengan lantai tujuan. Hal ini adalah bagian dari upaya dari aspek infrastruktur agar mengurangi potensi dan risiko penyebaran COVID-19. Jembatan layang ini terhubung langsung dengan area beranda peron (concourse) Stasiun ASEAN. Hadirnya akses jembatan layang ini semakin menambah kenyamanan dan keamanan pengguna jasa terutama bagi mereka yang ingin berpindah moda antara ratangga dan bus Transjakarta.

Jembatan layang ini memiliki panjang sekitar 144 meter dan lebar 4,5 meter. Dilengkapi railing pada koridor dan atap dengan konsep mengoptimalkan aliran udara secara alami. Jembatan layang ini juga dilengkapi dengan akses tangga, elevator (lift), dan eskalator. Tinggi dari permukaan jalan sekitar tujuh meter. Terlihat akan ada dua akses langsung penghubung dengan lingkar CSW.

Sebelumnya, pada Januari 2020, Gubernur Anies meresmikan pembangunan integrasi Stasiun ASEAN dan Halte CSW Transjakarta yang disebut Cakra Selaras Wahana (CSW). Ia berharap bahwa penumpang bus transjakarta koridor 13 yang melayani Ciledug—Tendean maupun penumpang MRT Jakarta Lebak Bulus Grab—Bundaran HI yang ingin transit dapat dengan mudah berpindah moda.

Penulis: Nasrullah