Dukung Bangkitnya Ekonomi, PT MRT Jakarta (Perseroda) Tambah Gerai UMKM di Stasiun
Damaz (25) terlihat fokus mengukur takaran bahan minuman khas gerainya. Ia sedang menyiapkan pesanan minuman Es Klepon yang diklaim sebagai salah satu menu favorit dan sering dipesan. Tak lama, ia menyerahkan pesanannya sembari menyampaikan “terima kasih” melalui bahasa isyarat. Damaz adalah tuli sejak lahir. Per 1 September 2021 lalu, ia dan salah satu rekannya membuka gerai minuman es di Stasiun Fatmawati yang ia beri nama Ndelok. Meskipun awalnya ragu dengan penjualan, ia mengklaim saat ramai, berbagai macam es racikannya bisa terjual hingga 50 gelas per hari.
Di Stasiun Lebak Bulus Grab, Naugan Simanungkalit sedang berbincang dengan salah satu pelanggan di gerai ALFEE miliknya yang menyajikan minuman teh yang terbuat dari daun tanaman kopi. “Saya tertarik buka gerai di MRT Jakarta karena meskipun sekarang masih sepi karena pandemi dan penerapan pembatasan mobilitas oleh pemerintah, saya percaya MRT Jakarta punya potensi lebih baik pada masa depan,” ujar ia. “Penumpang akan membaik, tidak sepi lagi, dan penjualan diharapkan akan meningkat,” tutur Naugan yang sebelumnya menghabiskan lebih dari satu dekade berinteraksi dengan petani kopi Nusantara. Ia berharap produk minuman teh dari daun kopi dapat lebih dikenal lagi di Jakarta dan sekitarnya.
Senada dengan Naugan, pemilik gerai Aremie Hj. Rully, Paundra, yakin bahwa produk gerainya akan semakin laris seiring dengan meningkatnya jumlah penumpang MRT Jakarta. “Awal buka itu paling terjual empat sampai 10 butir. Akhir-akhir ini, mulai terjual hingga 50 butir per hari. Terbantu karena kami juga melayani penjualan daring dan saya lihat pelan-pelan jumlah penumpang mulai naik,” ujar ia saat ditemui di gerainya di Stasiun Lebak Bulus Grab. “Kami juga terbantu dengan promosi dari akun media sosial MRT Jakarta. Harapannya sih brand kami semakin besar, nggak hanya buka di stasiun ini, melainkan di stasiun lain, bahkan di moda transportasi lain seperti kereta commuterline, kereta jarak jauh, hingga kereta bandara,” pungkas ia.
Sebagai bentuk dukungan bangkitnya usaha mikro, kecil, dan menengah selama masa pandemi, PT MRT Jakarta (Perseroda) kembali menghadirkan enam gerai UMKM baru di stasiun, yaitu Nasi Kebuli Abu Walad, Ndelok, Deeneys, Aremie Hj. Rully, Kedai 168, dan Alfee. Keenam UMKM ini melengkapi delapan gerai UMKM yang sudah tersedia, yaitu Broodmet, Darkao, RA, Lemper Purnama, Batik Shio, Apikmen, Gandoemku, dan Honey Loaf. 14 gerai ini tersebar di tiga stasiun, yaitu Dukuh Atas BNI, Fatmawati, dan Lebak Bulus Grab. Selama masa pandemi hingga 31 Desember 2021, seluruh 14 gerai UMKM tersebut dibebaskan dari pembayaran sewa tempat di stasiun.
Selain memberi tempat bagi UMKM untuk membuka gerai, PT MRT Jakarta (Perseroda) juga bekerja sama dengan perusahaan rintisan WeCare.id membuka pengumpulan donasi yang salah satu hasil dananya akan digunakan untuk membeli produk UMKM yang ada di sepanjang jalur MRT Jakarta lalu dibagikan ke masyarakat yang membutuhkan. Gerakan ini diharapkan dapat membantu pelaku UMKM untuk terus bergerak dan berdaya selama masa pandemi dan membantu masyarakat dalam pemenuhan kebutuhan sembako hariannya.
Penulis: Nasrullah
Berita Lainnya
-
Mitra Strategis Terpilih untuk Layanan Periklanan Pada Media Cooling Tower dan Ventilation Tower (CTVT) MRT Jakarta Fase I
17 August 2021 -
TOD Forum 2024 Dorong Kolaborasi Pembangunan Kawasan TOD Lin Timur Barat
02 December 2024 -
Entrance 1 Stasiun Monas: Konstruksi Box Jacking Pertama di MRT Jakarta
28 August 2024