Skip to main content

Dukuh Atas: Kawasan Berorientasi Transit Pertama di Jakarta

DKA
Pengguna transportasi publik menggunakan akses pejalan kaki yang nyaman dan aman dari Stasiun KCI Sudirman ke Stasiun Dukuh Atas BNI. Foto oleh PT MRT Jakarta (Perseroda)/Irwan Citrajaya. 

Upaya menciptakan kawasan yang aman dan nyaman bagi mobilitas masyarakat, terutama bagi pejalan kaki dan pesepeda menjadi salah satu mandat PT MRT Jakarta (Perseroda). Melalui Peraturan Gubernur Daerah Khusus Ibu Kota Jakarta Nomor 65 Tahun 2021, PT MRT Jakarta (Perseroda) ditugaskan sebagai pengelola kawasan berorientasi transit koridor utara—selatan jalur MRT Jakarta. Saat ini, berdasarkan pergub tersebut, ada enam kawasan yang akan dikelola, yaitu Lebak Bulus, Fatmawati, Blok M—Sisingamangaraja, Istora—Senayan, Dukuh Atas, dan Bundaran HI.   

Dukuh Atas, sebagai kawasan TOD pertama yang dikembangkan, akan menjelma menjadi area yang memiliki akses transit terbanyak di Jakarta. Lima jenis moda transportasi publik (MRT Jakarta, BRT Transjakarta, kereta bandara, kereta commuterline, dan LRT Jabodebek) akan bertemu di kawasan ini. Pengembangan kawasan ini menjadikan akses antarmoda tersebut dapat ditempuh dengan lima menit berjalan kaki melalui akses yang aman dan nyaman. Kawasan “Kolaborasi Gerak” tersebut akan menyediakan akses trotoar baru, koneksi jembatan layang antarmoda, hingga taman dan ruang terbuka publik untuk aktivitas luar ruang masyarakat.

Bagi pesepeda, penyediaan fitur sepeda berbagi (bike sharing), rak sepeda, serta jalur khusus dan akses sepeda di jembatan antarstasiun akan mendorong pergerakan yang lebih nyaman serta gaya hidup yang lebih aktif dan sehat bagi masyarakat. Salah satunya ialah Jembatan Penyeberangan Multiguna atau disebut Serambi Temu Dukuh Atas.

DKA Kendal
Akses yang aman dan nyaman akan mendorong masyarakat menggunakan transportasi publik dalam mobiitasnya sehari-hari. Foto oleh PT MRT Jakarta (Perseroda)/Irwan Citrajaya. 

Jembatan sepanjang 265 meter ini akan menghubungkan Stasiun LRT Jabodebek di sisi selatan Waduk Setiabudi Barat dan Stasiun KCI Sudirman. Jembatan ini akan melintasi kali Banjir Kanal Barat. Fiturnya terdiri dari akses sepeda, elevator, tangga, lift, hingga gerai komersial. Selain Serambi Temu Dukuh Atas, area TOD pertama di Jakarta ini juga akan dilengkapi dengan bangunan transport hub atau Simpang Temu Dukuh Atas.

Bangunan 11 lantai dengan dua rubanah (basement) tersebut akan menjadi gedung yang dibangun dengan konsep smart building dengan mixed use property seperti halte bus transjakarta, area ojek daring, pasar modern, gerai retail taman, dan area perkantoran. Selain itu, juga akan dilengkapi dengan akses ke Stasiun KCI Sudirman. Dengan area parkir kendaraan pribadi yang terbatas, gedung ini akan mengoptimalkan akses bagi pejalan kaki dan pesepeda. Rencananya gedung ini akan mulai beroperasi pada Oktober 2022 untuk prasarana plaza transit dan Maret 2023 untuk fitur bangunan lainnya.

Penulis: Nasrullah.