Skip to main content

Dorong Kerja Kolaboratif, MRT Jakarta Selenggarakan Forum Komunitas

Image
FGD Komunitas
Peserta forum komunitas berfoto bersama usai acara. Foto oleh PT MRT Jakarta (Perseroda)/Irwan Citrajaya. 

Sebagai upaya merangkul berbagai pihak untuk membangun jakarta, PT MRT Jakarta (Perseroda) menyelenggarakan Forum Komunitas. Tidak kurang dari 30 orang hadir dari berbagai komunitas dan berdiskusi terkait membangun ekosistem MRT Jakarta yang dapat menarik aktivitas masyarakat di ruang-ruang publik, khususnya di sepanjang jalur MRT Jakarta. Hadir langsung dalam diskusi ini Kepala Divisi Corporate Secretary Ahmad Pratomo, Kepala Divisi Customer Engagement Iqbal Bimo Arifianto, dan Kepala Divisi Transit-Oriented Development Gunawan. Diskusi berlangsung hangat di Gedung Transport Hub pada Kamis (21-12-2023).

“MRT Jakarta senantiasa mendorong kerja-kerja kolaboratif dengan beragam pihak yang memiliki tujuan bersama, yaitu mendorong Jakarta menjadi kota global. Kegiatan bersama komunitas telah menjadi bagian tidak terpisahkan dengan MRT Jakarta. Sejak masa pembangunan fase 1, kami aktif melibatkan berbagai komunitas untuk mendengarkan masukan baik terkait infrastruktur maupun aktivitas di stasiun dan kawasan di sekitarnya,” jelas Ahmad Pratomo. “Ke depannya, kami berharap agar kerja kolaboratif ini akan menghasilkan beragam ide inovatif yang bisa mendorong kawasan-kawasan di sepanjang jalur MRT Jakarta menjadi lebih hidup,” tuturnya.

Salah satu peserta diskusi, Rendra dari komunitas ayomotretjakarta mengatakan bahwa sejak ada MRT Jakarta, penggiat fotografi lebih leluasa mengeksplor ruang publik. “Acara hari ini sangat insightfull karena MRT Jakarta membuka ruang bagi komunitas di Jakarta. Dulu, tuh, fotografer kurang leluasa mengeksplor ruang publik. Di MRT Jakarta, bebas mengeksplor stasiun dan ruang publik untuk difoto,” tuturnya. Senada dengan Rendra, Raka mewakili Yayasan Pita Kuning Anak Indonesia mengapresiasi kegiatan diskusi ini.

“Kantor kami dekat dengan Stasiun Haji Nawi sehingga paham dan merasakan benar bahwa MRT Jakarta itu bukan sekadar transportasi, namun juga pembangunan kawasan dan kota yang memanusiakan manusia,” ujarnya. Sedangkan Catur dari komunitas Gerakan Aksesibilitas Umum Nasional (GAUN) mengusulkan agar ada unit layanan khusus disabilitas di stasiun.

“Saya mengapresiasi MRT Jakarta yang mengajak komunitas untuk berkumpul dan meminta masukan demi pelayanan yang lebih baik. Saya ingat pernah juga dilakukan secara daring saat pandemi. Masukan dari teman-teman disabilitas sangat penting karena kebutuhannya berbeda-beda. Usul saya agar ada unit layanan khusus disabilitas dengan seragam berbeda dari petugas lainnya. Sehingga memudahkan penumpang disabilitas saat ingin bertanya,” pungkasnya.

Sebagai penyedia jasa transportasi publik modern, MRT Jakarta senantias berinovasi agar dapat menghadirkan pelayanan berstandar internasional bagi masyarakat. Mengumpulkan ide dan masukan dari komunitas merupakan salah satu upaya agar layanan yang dihadirkan sesuai dengan kebutuhan pengguna jasa MRT Jakarta.