Skip to main content

Gubernur Anies Tinjau Pembangunan Jembatan Layang Lebak Bulus

Image
JPO LBB
Gubernur Anies Baswedan saat mengunjungi area pembangunan jembatan layang Lebak Bulus. Foto oleh PT MRT Jakarta (Perseroda)/Irwan Citrajaya. 

            Gubernur Provinsi DKI Jakarta Anies Baswedan mengunjungi lokasi pembangunan jembatan layang, hub, dan transit plaza Lebak Bulus, Jakarta Selatan. Kunjungan dilakukan pada Selasa (11-10-2022) didampingi oleh Direktur Utama PT MRT Jakarta (Perseroda) Mohamad Aprindy, Komisaris Utama PT MRT Jakarta (Perseroda) Muhammad Syaugi, Direktur Pengembangan Bisnis PT MRT Jakarta (Perseroda) Farchad Mahfud, dan Kepala Dinas Perhubungan Provinsi DKI Jakarta Syafrin Liputo. Dalam peninjauan ini juga, Gubernur Anies berkesempatan menandatangani plakat di dalam area plaza transit.

            “Proses penuntasan sky walk merupakan sebuah contoh bagaimana konektivitas dituntaskan untuk memudahkan warga di Jakarta berkegiatan mobilitas. MRT Jakarta membangun beberapa terobosan seperti jalan underground dari stasiun ke gedung lalu ada ini. Harapanya bisa diikuti oleh tempat lain,” ujar Anies. “Kami mengapresiasi Intiland group yang menjadi mitra proses pembangunan ini yang manfaatnya akan dirasakan warga secara umum. Ini merupakan kontribusi private sector terhadap masyarakat Jakarta atas manfaat yang sama-sama diperoleh dari kota ini,” tambahnya. “Kami apresiasi pihak swasta yang mengambil langkah lebih dari sekadar aspek komersial, tapi juga memberikan manfaat lebih,” ujarnya.

              Per 4 Oktober 2022 lalu, pembangunan salah satu infrastruktur kawasan berorientasi transit tersebut telah mencapai 88 persen. Jembatan sepanjang sekitar 307,5 meter ini rencananya akan selesai pada akhir Oktober 2022. Selain jembatan layang, PT MRT Jakarta (Perseroda) melalui anak perusahaannya, PT Integrasi Transit Jakarta, juga membangun area transit (plaza transit) seluas sekitar 2.000 meter persegi yang berfungsi sebagai area menaikkan dan menurunkan calon penumpang MRT Jakarta. Selain itu, terdapat satu gedung hub yang menjadi simpul penghubung antara transit plaza dan jembatan layang. Bangunan empat lantai ini dilengkapi dengan lift, eskalator, dan tangga serta berbagai gerai penunjang kebutuhan mobilitas masyarakat.

Melalui Peraturan Gubernur Daerah Khusus Ibu Kota Jakarta Nomor 57 Tahun 2020 tentang Panduan Rancang Kota Kawasan Pembangunan Berorientasi Transit Lebak Bulus, area seluas sekitar 76 hektare di Kecamatan Cilandak dan Kecamatan Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, telah ditetapkan sebagai kawasan pembangunan berorientasi transit. Hal ini berarti bahwa lahan-lahan yang berada dalam radius 700 meter dari Stasiun Lebak Bulus Grab menjadi prioritas pengembangan dalam jangka pendek (0—3 tahun) dan menengah (4—7 tahun). 

Upaya untuk menghadirkan kenyamanan dan keamanan masyarakat dalam bermobilitas terus dilakukan melalui pembangunan kawasan berorientasi transit. Pengembangan kawasan di sekitar stasiun MRT Jakarta agar ramah pejalan kaki dan pesepeda menjadi prioritas. Hal ini ditujukan agar mobilitas masyarakat Jakarta menjadi lebih aman dan nyaman sehingga diharapkan dapat mendorong penggunaan dan meningkatkan daya tarik transportasi publik sebagai moda transportasi sehari-hari masyarakat