Skip to main content

Dukuh Atas: Poros Transit Internasional dan Kolaborasi Gerak

Image
kendal
Masyarakat melintas di dalam Terowongan Kendal. Setelah diubah fungsi menjadi area pejalan kaki, akses transit antarmoda di kawasan ini menjadi lebih nyaman. Foto oleh PT MRT Jakarta (Perseroda)/Irwan Citrajaya.

Berdasarkan Peraturan Gubernur Nomor 65 Tahun 2021, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menugaskan PT MRT Jakarta (Perseroda) sebagai pengelola kawasan berorientasi transit koridor utara—selatan untuk enam kawasan, yaitu Lebak Bulus, Dukuh Atas, Blok M dan Sisingamangaraja, Istora dan Senayan, Dukuh Atas, dan Bundaran HI. Melalui peraturan ini, PT MRT Jakarta (Perseroda) akan menghadirkan sebuah kawasan area perkotaan yang memadukan fungsi transit dengan manusia, kegiatan, bangunan, dan ruang publik agar tercipta optimalisasi akses terhadap transportasi publik yang akan menunjang daya angkut penumpang. Salah satunya ialah Dukuh Atas.

Dalam Peraturan Gubernur Nomor 107 Tahun 2020 tentang Panduan Rancang Kota Kawasan Pembangunan Berorientasi Transit Dukuh Atas, kawasan yang berlokasi di Kecamatan Tanah Abang, Kecamatan Menteng, Kota Administrasi Jakarta Pusat, dan Kecamatan Setiabudi, Kota Administrasi Jakarta selatan seluas sekitar 146 hektare dengan batas wilayah mencakup sisi utara Kelurahan Kebon Kacang dan Kelurahan Gondangdia, sisi barat hingga Kelurahan Karet Tengsin dan Kelurahan Kebon Melati, sisi timur hingga Kelurahan Menteng, dan sisi selatan hingga kelurahan Setiabudi dan Kelurahan Karet Tengsin.

Pengembangan kawasan hingga 700 meter dari Stasiun Dukuh Atas BNI ini akan menghasilkan area pengembangan campuran hingga 1 juta meter persegi. Tambahan luas pengembangan kawasan Dukuh Atas dengan ruang-ruang produktif yang akan memicu aktivitas ekonomi dan return of investment yang lebih besar melalui pengembangan fungsi campuran dari pada bangunan fungsi tunggal. Kawasan ini merupakan kawasan dengan akses transit terbanyak di Jakarta yang berarti lebih banyak akses sebanding dengan lebih banyak potensi pengembangan. Ke depannya, terdapat lima moda transportasi publik yang dapat dijangkau dalam jarak lima menit jalan kaki, yaitu MRT Jakarta, bus Transjakarta, kereta bandara, kereta commuterline, dan LRT Jabodebek. 

Kawasan ramai oleh aktivitas dan geliat masyarakat ini nantinya akan menyediakan 10,6 kilometer revitalisasi dan trotoar baru sehingga memberikan rute aman, nyaman, dan mudah terakses ke seluruh area pengembangan kawasan berorientasi transit Dukuh Atas. Mendukung trotoar tersebut, akan ada 42.000 meter persegi ruang publik yang ternaungi yang akan mendorong orang untuk berjalan kaki dari dan menuju destinasi lokal maupun fasilitas transit. Naungan dan bayangan pohon juga berpotensi mengurangi efek urban heat island secara umum.

Salah satu kunci utama dalam memudahkan pergerakan pejalan kaki di Dukuh Atas ialah koneksi layang yang melintasi Sungai Ciliwung dan Jalan Sudirman menghubungkan stasiun transit satu dan lainnya secara langsung. Akan ada total 1,6 kilometer koneksi layang di kawasan ini. Selain itu, pengembangan kawasan juga akan menyediakan hingga 10,3 hektare taman dan ruang terbuka dalam bentuk taman, plaza, dan ruang terbuka publik baru yang akan mengubah identitas Dukuh Atas dan memberikan ruang-ruang bagi komunitas untuk beraktivitas sosial.  

 Kawasan Dukuh Atas telah dikenal sebagai salah satu kawasan dengan aktivitas bisnis di Jakarta. Transformasi area parkir di Dukuh Atas memungkinkan terjadiya ruang-ruang baru yang aktif dan hidup bagi manusia. Sekitar 1,2 juta meter persegi luas bangunan untuk fungsi-fungsi pemicu aktivitas tersebut akan tersedia.

Image
site map serambi temu

Salah satu pembangunan yang telah selesai dikerjakan ialah revitalisasi dan alih fungsi Terowongan Jalan Kendal yang semula sebagai akses kendaraan bermotor, kini telah menjadi akses pejalan kaki yang menghubungkan Stasiun MRT Dukuh Atas BNI, Stasiun Sudirman, dan Stasiun BNI City.

Selain itu, saat ini sedang dilakukan pembangunan beberapa fasilitas lainnya seperti jembatan penyeberangan multiguna sepanjang sekitar 265 meter yang akan menghubungkan Stasiun LRT Jabodebek Dukuh Atas dan Stasiun KCI Sudirman; transport hub yang berfungsi sebagai area transit hub sarana angkutan umum massal yang memiliki fungsi perkantoran, retail, pasar modern, serta shelter bus dan ojek daring; terowongan pejalan kaki sepanjang 80 meter antara Plaza UOB dan Stasiun Dukuh Atas BNI; dan revitalisasi trotoar Jalan Blora seluas 2.700 meter persegi.