Skip to main content

MRT Jakarta: An Unexpected Place to Find Dreams!

“Love comes at the most unexpected time in the most unexpected way” aku  berasumsi bahwa kalian sudah pernah melihat atau membaca quotes tersebut. Lalu, bagaimana dengan mimpi dan cita-cita? Menurut kalian, apakah kedua hal tersebut juga dapat ditemukan pada waktu dan cara yang tidak terduga pula? Yuk, sama-sama saksikan bagaimana aku pada akhirnya bisa settle dengan cita-citaku yang terinspirasi dari salah satu perjalananku saat menumpangi MRT Jakarta!

Tak kenal maka tak sayang, jadi izinkan aku untuk memperkenalkan diri terlebih dahulu. Halo! Namaku Salsa Sabila Nur Azahra, biasa dipanggil Salsa. Saat ini, aku sedang menempuh semester 6 di Universitas Indonesia dengan program studi Ilmu Administrasi Negara. Selain itu, kini aku juga sedang melakukan program magang di salah satu instansi pemerintah di bidang keuangan. Company is okay, but solitude is bliss. Tentu kalian pernah melihat atau membaca quotes tersebut pula, bukan? Fact that, I really enjoy my own companion. Tidak jarang aku pergi kemana-mana sendiri, moving from one place to another baik disertai dengan tujuan ataupun hanya untuk refleksi dan berkontemplasi. Dari kecil, aku dibiasakan untuk naik transportasi umum dengan orang tuaku sehingga kebiasaan tersebut terbawa hingga dewasa. Aku pun semakin dewasa semakin sadar bahwa kebiasaan masyarakat untuk mengutamakan penggunaan transportasi umum dibandingkan transportasi pribadi itu penting. Selain efektif untuk mengurangi kemacetan di jalan akibat jumlah kendaraan yang berkurang, langkah ini juga efektif dalam mengurangi tingkat polusi udara yang umumnya diakibatkan oleh emisi gas buang kendaraan bermotor.

Semakin dewasa, semakin banyak pula hal-hal yang harus dilakukan. Tidak jarang, hal tersebut membutuhkan effort untuk berpindah-pindah tempat dari satu tempat ke tempat lainnya. Sebagai commuter dan pengguna layanan transportasi umum, keberadaan moda transportasi yang layak, aman, serta nyaman tentu sangat menunjang kegiatan mobilisasi sehari-hari. Terlebih lagi, apabila transportasi umum tersebut terintegrasi antara satu moda dengan lainnya tentu dapat mempersingkat waktu perjalanan, meringankan biaya, serta meminimalisir timbulnya eksternalitas negatif dari penggunaan kendaraan pribadi. Dengan ini, diharapkan akan timbul “budaya” masyarakat untuk mengutamakan penggunaan transportasi umum dibandingkan transportasi pribadi karena layanan yang ditawarkan oleh transportasi umum tidak kalah dengan transportasi pribadi. Secara garis besar, hal tersebut merupakan apa yang aku rasa semenjak adanya kehadiran MRT Jakarta!

Sebelum hadirnya pandemi Covid-19 dan timbul berbagai kebijakan yang mengutamakan protokol kesehatan seperti PSBB, dahulu aku sering kali menghadiri kegiatan yang mengharuskan aku untuk menumpangi MRT. Dalam salah satu perjalanan, tiba-tiba saja terlintas di pikiranku, apa yang aku rasakan ini adalah sebuah privilege. Perasaan aman dan nyaman yang aku rasakan saat menumpangi MRT ini belum dapat dirasakan oleh teman-teman yang berada di luar Jakarta, terlebih lagi di daerah yang minim tersentuh infrastruktur dan teknologi. Aku ingin sekali menjadi agen perubahan terkait pembangunan yang merata, aku ingin sekali teman-teman di luar sana turut menerima manfaat dari suatu pembangunan. Berangkat dari hal tersebut, aku berniat untuk melanjutkan studi di bidang Urban Policy dan menjadi Urban Planner di masa depan. Mimpi dan cita-citaku sungguh banyak, namun kini sudah semakin terspesifikasi. Overall, I really hope Indonesia could be a better place to live. Thank you, MRT.

 

Penulis : Salsa Sabila