Direktur Utama Tinjau Perkembangan Pembangunan Stasiun Thamrin dan Monas
Pekerjaan pembangunan fase 2A MRT Jakarta terus dikebut. Pada Selasa (12-1-2021) lalu, Direktur Utama PT MRT Jakarta (Perseroda) William Sabandar meninjau area pembangunan CP 201, yaitu Stasiun Thamrin dan Monas yang per 25 Desember 2020 lalu telah mencapai 9,809 persen. Dalam kunjungannya, William melihat langsung area pekerjaan di Jalan Thamrin yang meliputi rekayasa lalu lintas dan persiapan pekerjaan soil injection untuk memperbaiki kondisi tanah. Ia juga menyaksikan persiapan pembangunan stasiun dan sejumlah kegiatan konstruksi lainnya.
“Saya ingin mengecek dari dekat situasi di pekerjaan CP 201 ini. Hasilnya baik sekali, we are on time, perkembangannya sudah sekitar 10 persen. Tadi (di Jalan Thamrin) kita sudah lihat persiapan pengeboran seperti proses untuk memperbaiki struktur dan kondisi tanah di sekitar Bundaran HI karena di situ nanti akan jadi tempat dimasukkannya tunnel boring machine/TBM (mesin bor terowongan). Secara umum, progressnya pekerjaan persiapan konstruksi stasiun dan persiapan proses TBM,” jelas ia di sela-sela riuh suasana konstruksi Stasiun Monas di dalam area kawasan Taman Monas.
“Sedangkan ini di area Monas, kita lihat persiapan pembangunan stasiun, sudah ada guide wall yang sudah disiapkan untuk melakukan pekerjaan konstruksi D-Wall. Progressnya juga sudah bagus. Kita sudah bisa lihat bentuk stasiunnya di atas dan ini sedang dipersiapkan karena ini nanti menjadi titik turunnya mesin bor terowongan,” jelas ia. “Saya memberikan apresiasi semua tim, baik kontraktor, konsultan, maupun tim dari MRT Jakarta yang dalam situasi pandemi COVID-19 ini masih terus berusaha dengan baik dan tetap bekerja dengan protokol kesehatan yang ketat seperti tadi kita sudah lihat sendiri penerapan protokol kesehatan berjalan dengan baik,” pungkas ia.
Selain membangun stasiun Monas, relokasi pos polisi dari Jalan Medan Merdeka Barat ke Jalan Medan Merdeka Selatan (samping pintu masuk Taman Monas Jalan Silang Medan Merdeka Barat Daya) juga menjadi bagian dari pekerjaan penataan kawasan. Di dalam area pembangunan Stasiun Monas sendiri, terdapat sejumlah fasilitas penunjang seperti klinik kesehatan yang dilengkapi dengan ambulans dan petugas kesehatan (dokter dan paramedik). Dua unit alat pencuci truk otomatis (washing bay) juga disiapkan agar truk pengangkut tanah maupun alat berat lainnya selalu dalam kondisi bersih saat keluar dari area proyek. Akses masuk dan keluar juga menggunakan gerbang kartu pengetapan agar aspek keamanan selalu terjaga.
Stasiun Thamrin merupakan salah satu stasiun di fase 2A. Stasiun ini akan menjadi stasiun terpanjang, yaitu sekitar 410 meter dengan struktur bangunan dua lantai di bawah tanah. Stasiun ini juga akan menjadi pertemuan jalur timur—barat. Stasiun Monas adalah stasiun yang terintegrasi langsung dengan kawasan Taman Monas. Kedua stasiun ini ditargetkan selesai pada Maret 2025. Fase 2A MRT Jakarta akan menghubungkan Stasiun Bundaran HI hingga Kota sepanjang sekitar 5,8 kilometer dan terdiri dari enam stasiun bawah tanah, yaitu Thamrin, Monas, Harmoni, Sawah Besar, Mangga Besar, Glodok, dan Kota.
Penulis: Nasrullah