Skip to main content

Wakil Menteri MLIT Jepang Kunjungi Pembangunan Stasiun Glodok

Image
MLIT
Wakil Menteri Uehara Atsushi (kedua dari kanan) berfoto bersama rombongan di depan mesin bor terowongan. Foto oleh PT MRT Jakarta (Perseroda)/Irwan Citrajaya. 

“Saya terkesan melihat konsorsium perusahaan Indonesia dan Jepang bekerja bersama dengan erat dan mewujudkan MRT di Jakarta. Proyek ini merupakan simbol kerja sama ekonomi antara kedua negara.

Hal tersebut disampaikan oleh Vice Minister Ministry of Land, Infrastructure, Transport, and Tourism (MLIT) Jepang Uehara Atsushi saat mengunjungi lokasi pembangunan Stasiun Glodok pada Sabtu (20-1-2024). Dalam kunjungan kerjanya tersebut, ia diterima langsung oleh Direktur Utama PT MRT Jakarta (Perseroda) Tuhiyat dan Direktur Konstruksi PT MRT Jakarta (Perseroda) Weni Maulina. Ia juga mengatakan bahwa MLIT akan terus mendukung proyek MRT Jakarta.

“Meskipun konstruksi fase 2A dihadapkan dengan berbagai tantangan seperti area kerja yang terbatas dan melewati kawasan cagar budaya, terutama yang berada di bawah tanah, saya yakin bahwa pembangunannya dapat diselesaikan melalui kerja sama yang erat antara MRT Jakarta dan para kontraktor,” ujarnya. “MLIT akan terus melanjutkan dukungannya terhadap kesuksesan fase 2A ini,” lanjut ia.

Selama berada di lokasi pembangunan, Wakil Menteri Uehara Atsushi melihat langsung persiapan pembangunan terowongan dari Stasiun Glodok menuju Stasiun Kota. Ia juga mendengarkan dengan saksama penjelasan perkembangan konstruksi dari Direktur Konstruksi Weni.

Pembangunan Stasiun Glodok merupakan bagian dari paket kontrak CP203 bersama dengan Stasiun Kota. Per 25 Desember 2023, perkembangannya telah mencapai 42,97% dengan pekerjaan di Stasiun Glodok meliputi pekerjaan perakitan TBM 1 di sisi utara stasiun, persiapan peluncuran TBM 2 di sisi selatan stasiun, perakitan gantry crane untuk pekerjaan pembangunan terowongan (tunnelling), dan persiapan konstruksi dinding peron (platform). Sejauh ini tim konstruksi memastikan pekerjaan terus berlanjut dan berjalan sesuai jadwal dengan target 2029.

Fase 2A merupakan bagi dari pembangunan koridor Utara—Selatan Jakarta. Fase 1 telah sukses dibangun dan beroperasi dari Lebak Bulus hingga Bundaran HI. Fase 2A meneruskan hingga Kota. Selanjutnya, fase 2B akan menuntaskan koridor ini hingga Ancol Barat. Dengan begitu, koridor Utara—Selatan akan membentang sepanjang sekitar 28 kilometer menghubungkan Lebak Bulus hingga Ancol Barat. Proyek ini merupakan kerja sama antara Pemerintah Indonesia dan Jepang.