Skip to main content

Kereta Khusus Langsir MRT Jakarta: si Mungil nan Perkasa 

 

Shunting Locomotive
Shunting Locomotive saat menarik ratangga ketika sedang menjalani pemeliharaan rutin. Foto oleh PT MRT Jakarta (Perseroda)/Irwan Citrajaya.

Pemeliharaan sarana dan prasarana merupakan hal penting bagi operator transportasi publik. Dengan sarana dan prasarana yang selalu dalam performa baik, layanan yang diberikan terhadap masyarakat dapat optimal baik dari segi aspek keselamatan maupun kenyamanan. Oleh karena itu, PT MRT Jakarta (Perseroda) sangat mengedepankan penggunaan teknologi tepat guna bagi kegiatan pemeliharaan sarana dan prasarananya, termasuk pemeliharaan ratangga. Sejumlah peralatan terbaik digunakan demi proses pemeliharaan yang efektif dan efisien, salah satunya penggunaan kereta khusus langsir atau shunting locomotive

Kereta khusus langsir atau shunting locomotive adalah salah satu peralatan pemeliharaan di Depo Lebak Bulus yang digunakan untuk menarik atau mendorong kereta/rolling stock saat proses langsir atau saat proses pemeliharaan. Kereta dapat dioperasikan dengan kontrol jarak jauh (nirkabel/wireless) agar proses memposisikan kereta dapat diamati dari jarak dekat seperti saat overhaul atau pembubutan roda.

“Setiap petugas yang akan menggunakan kedua jenis shunting locomotive ini perlu mendapatkan pelatihan khusus. Kami juga telah membuat SOP terhadap penggunaannya agar selalu mengedepankan aspek Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) saat sedang bekerja,” ujar Direktur Operasional dan Pemeliharaan PT MRT Jakarta (Perseroda) Muhammad Effendi. “Misalnya, sebelum mengoperasikan alat ini, harus memeriksa setiap fiturnya berfungsi misalnya lampu rotary,stop block, emergency horn, dan sambungan ke kereta hingga apakah ada hambatan di rel yang akan dilalui,” jelas ia. Kedisiplinan dalam menerapkan SOP, tambah Effendi, merupakan hal mutlak di lingkungan kerja PT MRT Jakarta (Perseroda).  

Zephyr
Si crab saat menarik ratangga keluar dari bengkel saat simulasi overhaul. Foto oleh PT MRT Jakarta (Perseroda)/Irwan Citrajaya.

MRT Jakarta memiliki dua jenis kereta khusus langsir, yaitu:  

  • Shunting locomotive

Buatan Jepang dengan traksi 2.400 kg (m=0,3) dengan diameter roda f340 mm (alumunium tires) dan tinggi connection center kereta mencapai 300--500 mm. Kereta khusus langsir yang didominasi oleh warna kuning ini memiliki kecepatan hingga lima kilometer per jam dalam kendali manual dan tiga kilometer per jam dalam kendali nirkabel. Si loko, begitu sebutannya, bergerak dengan mesin diesel.

Meskipun terlihat mungil dengan panjang 2,47 meter; lebar 2,75 meter; dan tinggi 3,3 meter, berat kereta khusus langsir ini mencapai 8 ton dan memiliki daya 69,9 kW atau setara dengan 95 ps/1.800 rpm. Mesin kereta khusus langsir dengan mesin diesel ini menggunakan model enam silinder dengan total piston 6.494 cc. Kereta khusus langsir ini mampu menarik dan mendorong delapan kereta MRT (total berat sekitar 275 ton) dalam sekali waktu. Bahan kereta terbuat dari besi baja yang didesain tahan terhadap hentakan tarikan atau dorongan untuk pemakaian dalam jangka waktu yang lama.

  • Electric train remover

Kereta langsir mungil buatan Italia ini memiliki dimensi panjang 3,1 meter x lebar 2,450 meter x tinggi 2,450 meter. Meskipun memiliki fungsi sama dengan shunting loco, electric train remover ini juga dijuluki si crab atau kepiting karena kemampuan beroperasi di dua ‘alam’, yaitu rel dan nonrel (lantai bangunan). Hal tersebut memungkinkan karena si ‘kepiting’ seri 3100E ini dilengkapi dengan roda seperti roda kereta dan roda seperti ban mobil.  Beratnya mencapai 6,6 ton dengan kapasitas tarik hingga 730 ton. Memiliki daya sebesar 20 kW berasal dari baterai 1.000 Ah 80V. Crab mampu bergerak hingga 6--7 km/jam. Ia juga dilengkapi dengan control nirkabel (wireless) dan fitur khusus yang mampu mendorong bogie kereta.  

Penulis: Nasrullah