Skip to main content

Gubernur Anies Resmikan Peluncuran Buku “Menuju Ratangga, Kereta Kota Kita”

Sampul Buku Menuju Ratangga, Kereta Kota Kita
Sampul buku digital Menuju Ratangga, Kereta Kota Kita yang diluncurkan pada Selasa (10-11-2020). 

Gubernur Anies Baswedan meresmikan peluncuran buku digital “Menuju Ratangga, Kereta Kota Kita” dalam acara peluncuran daring yang berlangsung pada Selasa (10-11-2020) lalu. Buku digital tersebut sudah dapat diunduh secara gratis melalui tautan menujuratangga.jakartamrt.co.id. Dalam sambutannya, Gubernur Anies menyampaikan makna di balik pembuatan buku ini. “Tentu ada banyak cerita di balik kehadiran Ratangga ini. Dan, buku ini merekam fase-fase penting perjalanannya dengan baik,” ujar ia. “Tak hanya membabarkan konteks Ratangga dengan Jakarta masa kini, tetap juga dengan sejarahnya. Hal ini membuat kita bisa membayangkan apa yang berubah dan apa yang tetap di Jakarta ini,” jelas ia.  

Ia juga menyampaikan pesan bahwa transportasi umum jangan dipandang semata-mata sebagai alat pemindah badan melainkan sebagai pemberi pengalaman. “Kami berharap dari buku ini akan muncul sebuah deretan pengalaman dari proses pembangunannya sehingga harapannya bisa menjadi pegangan bahwa pembangunan alat transportasi ini bukan sekadar alat fisik dan pemindah badan tapi menjadi pengalaman serta bentuk rekayasa sosial untuk meningkatkan interaksi antarwarga,” ujar ia. Gubernur Anies juga menyebutkan bahwa transportasi publik merupakan ruang ketiga yang perlu diintervensi pemerintah sebagai ruang untuk membangun kebersamaan.

Halaman buku

Direktur Utama PT MRT Jakarta (Perseroda) William Sabandar yang hadir memberikan sambutan juga memberikan apresiasi yang tinggi terhadap buku ini. “Buku ini mencakup sejarah panjang Kota Jakarta, dinamika sistem transportasi, serta perjuangan para pemimpin negeri ini dalam mengupayakan sebuah moda transportasi yang ideal bagi kota sebesar Jakarta. Buku ini merupakan buku pertama yang menangkap sejarah perjalanan kereta di Jakarta,” ungkap ia. “Moda transportasi berbasis rel modern yang mengedepankan keteraturan, kedisipilinan, dan penghargaan,” pungkas William. Ia juga menyebutkan bawah menghadirkan MRT Jakarta merupakan sebuah proses panjang sekitar 34 tahun. “Sebuah proses panjang yang belum selesai dan baru dimulai serta sedang diintesifikasi pengembangannya melalui konsep Jaklingko,” pungkas ia.

Buku digital ini terdiri dari 155 halaman yang dilengkapi dengan berbagai foto dan infografis yang melengkapi narasi deskriptif sebagai gaya tulisan yang dipilih untuk buku ini. Selanjutnya, PT MRT Jakarta (Perseroda) akan menyiapkan sejumlah buku lanjutan yang menceritakan aspek-aspek lainnya dari MRT Jakarta.

Penulis: Nasrullah