Skip to main content

D-Wall Stasiun Mangga Besar Mulai Dibangun

Image
grabber
Bauer GB50 yang menggali tanah sebelum besi rebar dan pengecoran D-Wall dilakukan. Foto oleh PT MRT Jakarta (Perseroda)/Irwan Citrajaya. 

Pembangunan dinding penahan tanah (Diagprahm Wall/D-Wall) Stasiun Mangga Besar dimulai. Pembangunan ditandai dengan dimulainya penggalian tanah menggunakan d-wall grab machine Bauer GB50 pada Senin (2-10-2023). D-Wall tersebut juga akan berfungsi sebagai dinding stasiun. Rencananya, pekerjaan tersebut membutuhkan waktu sekitar 253 hari. Ada sekitar 110 panel dinding yang akan dibangun hingga kedalaman 49,45 meter. Ini diperlukan mengingat kedalaman Stasiun Mangga Besar mencapai 29 meter. Ketebalan panel pun mencapai 1,2 meter. Meskipun pembangunan D-Wall merupakan bagian dari pekerjaan dalam pembangunan stasiun bawah tanah, ada yang berbeda dari pembangunan D-Wall Stasiun Mangga Besar.

Lokasi pembangunan yang berdekatan dengan area permukiman dan aktivitas warga adalah tantangan utama. Jarak penggalian dan bangunan di sekitarnya bahkan kurang dari dua meter. Tim konstruksi PT MRT Jakarta (Perseroda) dan kontraktor melakukan sosialisasi dan pendekatan langsung kepada penghuni, pemilik, atau pengelola bangunan di sekitar area proyek untuk mendapatkan dukungan kelancaran konstruksi. Secara teknis, tim konstruksi juga melakukan inject soil improvement dan pre-construction survey terhadap seluruh bangunan tersebut.

Image
d-wall
Ketebalan D-Wall pada Stasiun Mangga Besar mencapai 1,2 meter. Foto oleh PT MRT Jakarta (Perseroda)/Irwan Citrajaya.

Hal itu dilakukan untuk memastikan agar proses pembangunan tidak menimbulkan dampak buruk terhadap bangunan di sekitar area proyek. Setelah D-Wall terbangun, saat proses penggalian tanah untuk membangun stasiun, tim konstruksi juga telah menyiapkan mekanisme mitigasi pemantauan pergerakan tanah untuk memantau kemiringan atau perubahan struktur dengan metode on-site visual, yaitu memasang lampu indikator di sepanjang area bangunan di sekitar lokasi proyek.

Stasiun Mangga Besar, dan Sawah Besar, merupakan dua stasiun dengan desain unik. Keduanya merupakan stasiun bertingkat bawah tanah pertama di Indonesia. Dibangun hingga empat lantai di bawah tanah, Stasiun Mangga Besar memiliki panjang mencapai 223 meter dengan lebar 19 meter serta kedalaman 29 meter dan Stasiun Sawah Besar dengan panjang 250 meter, kedalaman 28 meter, dan lebar 17 meter. Di kedua stasiun ini, peron menuju utara dan selatan berada di lantai yang berbeda. Berbeda dengan Stasiun Sawah Besar yang berada di bawah Jalan Gajah Mada, Stasiun Mangga Besar akan dibangun tepat di bawah Jalan Hayam Wuruk dan dilengkapi dengan empat pintu masuk (entrance). Kedua stasiun ini akan menjadi penanda bahwa anak bangsa Indonesia mampu membangun sebuah karya infrastruktur ikonik yang memiliki tantangan teknis cukup tinggi.