Skip to main content

Edukasi Dini tentang Transportasi Publik, MRT Jakarta Gelar Eduwisata

Image
antre PSD
Anak-anak belajar antre dan disiplin dengan berdiri di area yang telah ditentukan sebelum masuk ke ratangga. Foto oleh PT MRT Jakarta (Perseroda)/Irwan Citrajaya. 

            Suasana riuh menyambut pagi awal minggu di Stasiun Bundaran HI. Suara tersebut berasal dari tidak kurang dari 100 orang anak-anak usia 10—11 tahun didampingi sejumlah guru dan komunitas Jakarta Good Guide terlihat ramai bersenda gurau di area beranda peron Stasiun Bundaran HI. Pagi ini, para murid dari Global Sevilla mereka akan mengikuti program Eduwisata Naik MRT Jakarta dari Stasiun Bundaran HI menuju Stasiun ASEAN. Sebelum berangkat, tim MRT Jakarta menyampaikan informasi tentang MRT Jakarta seperti tata cara pengetapan, informasi tentang ratangga, jumlah stasiun di koridor Lebak Bulus—Bundaran HI.

            Tidak lama, secara bergantian, anak-anak tersebut masuk ke area berbayar (paid concourse) lalu berjalan dengan tertib menuju area peron menunggu kereta pukul 10.00 WIB menuju Stasiun ASEAN. Antusiasme mereka terlihat makin besar saat kereta tiba di peron 1. Meski demikian, dengan pendampingan, setiap anak masuk dengan tertib dan duduk dengan tenang. Para pendamping dengan disiplin terus mengingatkan agar tidak mengeluarkan suara selama berada di dalam ratangga. Tiba di Stasiun ASEAN, rombongan melanjutkan perjalanan untuk melihat Halte CSW dan melihat integrasi antara MRT Jakarta dan bus Transjakarta.

            “Wah, aku senang sekali bisa naik MRT Jakarta. Keren banget kayak MRT Jakarta di Singapura, tapi ini lebih bagus dan lebih halus, ngeremnya lebih enak kalau lagi berhenti,” ujar Nikko, murid kelas enam. Temannya, Rochelle, juga mengatakan hal yang sama. “Aku merasa senang bisa naik MRT Jakarta. Tidak membutuhkan waktu dan kita nggak kena macet. Keretanya juga bersih dan nyaman,” ujar murid kelas lima ini. Ia juga menyampaikan pesan agar mari naik MRT Jakarta agar terhindar dari kemacetan.

            Salah satu guru pendamping, Wilman, menyampaikan tujuan dari mengajak muridnya ikut dalam program eduwisata di MRT Jakarta. “Pagi ini kami mengajak murid-murid untuk mengikuti program eduwisata ke MRT Jakarta untuk mengenalkan kepada mereka bahwa Jakarta juga punya transportasi publik yang modern dan bagus seperti di luar negeri,” jelas Wilman yang sehari-hari mengajar seni. “Di sini, anak-anak bisa belajar tentang cara kerja dan rute MRT Jakarta. Saya berharap agar anak-anak dapat merasakan bahwa naik transportasi umum modern, seperti MRT Jakarta, itu bisa menyenangkan,” katanya. “Saya berharap agar MRT Jakarta akan lebih berkembang dan jalurnya bisa mengelilingi Jakarta, bahkan ke pelosok Indonesia,” pungkasnya.

Image
tapping
Anak-anak juga akan belajar antre saat melakukan pengetapan di gerbang masuk. Foto oleh PT MRT Jakarta (Perseroda)/Irwan Citrajaya. 

            Direktur Operasi dan Pemeliharaan PT MRT Jakarta (Perseroda) Muhammad Effendi menyampaikan bahwa MRT Jakarta sangat mendukung upaya edukasi dini penggunaan transportasi publik. “Hadir sebagai sistem transportasi kereta perkotaan pertama di Indonesia, MRT Jakarta juga memiliki tanggung jawab untuk memberikan edukasi kepada usia dini tentang pentingnya menjadikan transportasi publik sebagai alat transportasi sehari-hari,” jelas Effendi. “Oleh karena itu, dari aspek operasional, MRT Jakarta akan memastikan bahwa layanan yang diberikan, termasuk fasilitas di stasiun dan ratangga, memenuhi prinsip keamanan dan kenyamanan bagi seluruh pengguna jasa, termasuk anak-anak,” pungkasnya. Program eduwisata ini, lanjut Effendi, akan dilakukan setidaknya dua kali sebulan agar lebih banyak lagi generasi masa depan yang mengetahui tentang transportasi publik di Jakarta.