Skip to main content

Integrasi Tarif Transportasi Publik Di Jabodetabek Ditargetkan Selesai Pada Triwulan III 2021

Pindai kode QR
Pengguna jasa MRT Jakarta melakukan pemindaian kode QR sebagai salah satu pilihan pembayaran tiket. Foto oleh PT MRT Jakarta (Perseroda)/Irwan Citrajaya.

Perkembangan proyek pengintegrasian tarif dan pembayaran antarmoda transportasi publik se-Jabodetabek menunjukkan sinyal positif. 83 calon mitra strategis industri pembayaran dari berbagai negara menunjukkan ketertarikannya dalam rapat virtual yang berlangsung pada Senin, 30 November lalu. Dalam forum jurnalis yang berlangsung pada Kamis (10-12-2020) lalu, Direktur Utama PT MRT Jakarta (Perseroda) William Sabandar mengatakan bahwa 11 Desember 2020 merupakan tenggat untuk mendengarkan umpan balik (feedback) dari calon mitra strategis tersebut. “Pada Februari 2021, akan kita pilih satu mitra strategis terbaik dari sisi teknologi dan kemampuan layanan yang bisa bermitra dengan PT Jaklingko Indonesia untuk melaksanakan integrasi ini. Pada triwulan III 2021, sesuai jadwal, akan kita luncurkan layanan integrasi JakLingko Indonesia di jaringan angkutan umum,” ujar ia. “Kemudian pada triwulan I tahun 2022, kita akan meluncurkan SuperApp yang kita harapkan akan terintegrasikan ojek dan taksi daring serta transportasi publik lainnya,” tutur ia.’

Inisiatif pengintegrasian tarif dan pembayaran antarmoda transportasi publik telah menjadi sebuah aksi korporasi antara pemerintah pusat dan pemerintah provinsi DKI Jakarta dengan membentuk satu perusahaan patungan antara PT MRT Jakarta (Perseroda), PT Jakarta Propertindo, PT Transportasi Jakarta, dan PT MITJ, bernama PT Jaklingko Indonesia. PT Jaklingko Indonesia akan bertugas sebagai integrator pembayaran dan tarif sejabodetabek dengan mengelola data dan pola pergerakan pengguna jasa dari integrasi pembayaran antarmoda transportasi agar lebih efektif dan efisien.

Dari 83 perusahaan yang tertarik untuk bermitra dengan PT Jaklingko Indonesia dan ikut dalam penjelasan virtual sebelumnya, 21 di antaranya merupakan perusahaan Indonesia. “Ada 21 perusahaan dari Indonesia. 28 perusahaan dari Asia di luar Indonesia, dan 34 perusahaan di luar asia. Kami sangat yakin DKI Jakarta akan memiliki sistem ticketing dan tarif terintegrasi berskala Internasional dalam konteks JakLingko. We are looking for the best public transport ticketing in the world,” pungkas William.  

Sebagai bagian dari pengintegrasian tersebut, PT MRT Jakarta (Perseroda) melakukan survei publik untuk mendapatkan masukan dari masyarakat terkait upaya pengintegrasian tarif tersebut. Masyarakat yang ingin berpartisipasi dalam survei tersebut, dapat mengisi kuiesioner dalam tautan berikut.

Penulis: Nasrullah.